Minggu, 27 September 2020

KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

  Oleh karena kemenangan atas dosa dan berdiamnya Roh Kudus di dalam hati orang-orang percaya, maka setiap orang percaya mampu dan harus mengalami kelepasan dari kuasa dosa, oleh ketaatan terhadap firman Allah, namun demikian tabiat dosa tetap sepanjang umur hidup

(Roma 6:6-14, 8:13, 37; Galatia 5:16-25).

 


 Kehidupan Orang Percaya

 Oleh, Jerry H. M. Sumanti, S.Th.

 Oleh karena kemenangan atas dosa dan berdiamnya Roh Kudus di dalam hati orang-orang percaya, maka setiap orang percaya mampu dan harus mengalami kelepasan dari kuasa dosa, oleh ketaatan terhadap firman Allah, namun demikian tabiat dosa tetap sepanjang umur hidup (Roma 6:6-14, 8:13, 37; Galatia 5:16-25).

 A.    PENDAHULUAN

Seorang menjadi anak Allah ketika ia menjadi percaya (Yohanes 1:12), dan selamanya ia menjadi anggota keluarga Allah, diselamatkan menjadi warga negara surga (Yohanes 3:16; Ibrani 10:10, Pilipi 3:20) dan keselamatan itu adalah pasti (Roma 5:8-9), dan Roh Kudus mendiami kehidupan percaya Sebagai anak tentulah memerlukan pertumbuhan (1 Petrus 2:1-3) dan hidup secara normal, dan sebagai anak apabila bersalah dan tidak taat akan mendapat ganjaran (Ibrani 12:5-8).

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa pada saat seseorang itu menjadi percaya (menerima Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi) maka pada saat itu ia dilahirkan kembali menjadi manusia baru (Yohanes 3:3-5, 2 Korintus 5:17), ia diselamatkan. Namun tidak berarti bahwa orang itu sudah terluput dari pengaruh tabiat dosa.

B.     DUA TABIAT DALAM DIRI ORANG PERCAYA

Alkitab menjelaskan bahwa sebagai orang percaya selama masih berada di dunia ini. Tetap tabiat lama masih dapat mempengaruhinya. Rasul Paulus menjelaskan mengenai tabiat lama dan buahnya dapat dibaca di dalam Galatia 5:19-21, Efesus 4:19-22, Kolose 3:5-9, dan mengenai tabiat baru serta buahnya di dalam Galatia 5:22-23, Efesus 5:19-20, Kolose 3:12, Kolose 4:6. Dua tabiat ini berada di dalam kehidupan kita dan saling mempengaruhi, dan mana yang kita turuti.

Paulus menjelaskan melalui ayat-ayat tersebut di atas, bahwa sebagai orang percaya hendaknya kita menyalibkan, melawan atau membuang tabiat lama tersebut, dan kita mau setiap saat bergantung kepada Tuhan, dan mau dibaharui terus menerus. 

C.    KEHIDUPAN PERCAYA DALAM TABIAT YANG TERUS DIPERBAHARUI

Dalam Kolose 3:9-10 Paulus menjelaskan bahwa kita telah menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. 

Sebagai orang percaya yang didiami Roh Kudus, apa dan bagaimanakah yang mesti dilakukan supaya kehidupan percaya mampu mengalahkan tabiat dosa dan dapat bertumbuh secara normal?

Beberapa hal penting berikut ini mesti menjadi bagian dalam kehidupan percaya agar mampu mengalahkan tabiat dosa, bermenang, bertumbuh dan berbuah, yakni:

1.Hidup oleh Roh (Roma 8:1-17; Galatia 5:16),

2.Kehidupan hendaknya dipimpim oleh Roh Kudus (Galatia 5:18, 25),

3.Buah Roh  nampak  di  dalam  kehidupan percaya (5:22-23),

4.Tidak mendukakan Roh Kudus (Efesus 4:30)

5.Menjadi penurut-penurut Tuhan (1 Tesakonika 1:6-7).

D.    KEHIDUPAN PERCAYA YANG BERTUMBUH DAN BERBUAH

Sebagai orang percaya yang mau hidup oleh dan dipimpin oleh Roh Kudus, dan benar-benar mau menjadi penurut-penurut Tuhan, hal-hal berikut harus dilakukan nyata dalam kehidupan percaya, yakni:

1.      Berdoa (1 Tesalonika 5:17; Filipi 4:5-7).

Doa merupakan nafas bagi kehidupan percaya. Doa merupakan jalan di mana orang percaya berbicara, berkomunikasi kepada dan dengan Bapa di Surga. Melalui doa kita dapat menyampaikan ucapan syukur atas semua yang telah Tuhan lakukan dalam kehidupan kita. Melalui doa kita juga menyampaikan permohonan-permohonan dan pergumulan-pergumulan kita. Dan terutama melalui doa kita memuji dan menyembah Tuhan atas semua keajaiban-Nya bagi kehidupan percaya. Jadi hal-hal penting terkandung dalam doa, adalah:

a.       Pujian dan Penyembahan

b.      Pengakuan

c.       Permohonan dan ucapan syukur

2.      Membaca/Belajar Alkitab secara tepat dan benar (2 Timotius 2:15; 2 Timotius 3:15-17).

Alkitab adalah Firman Allah, dan makanan bagi kehidupan percaya. Melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita, melalui Alkitab maksud dan rencana-Nya bagi kehidupan percaya telah Ia nyatakan.

Berikut ini manfaat Alkitab Firman Allah bagi kehidupan percaya sebagaimana disampaikan Rasul Paulus kepada Timotius dalam 2 Timotius 3:15-17 tersebut di atas, yakni:

a.       Memberi Hikmat (ayat 15),

b.      Menuntun kepada keselamatan melalui iman kepada Kristus Yesus (ayat 15),

c.       Bermanfaat untuk mengajar (ayat 16),

d.      Menyatakan kesalahan (ayat 16),

e.       Memperbaiki kelakuan (ayat 16),

f.       Mendidik orang dalam kebenaran (ayat 16),

g.      Melengkapi orang percaya untuk berbuat baik (ayat 17).

Selain Alkitab Firman Allah itu merupakan makanan bagi kehidupan rohani kita, berikut ini istilah-istilah lain yang diberikan untuk Alkitab, yakni:

a.       Makanan (Matius 4:4).

b.      Pedang Roh (Efesus 6:17).

c.       Pelita (Mazmur 119:105).

d.      Kitab Suci (2 Timotius 3:15).

e.       Kitab (Mazmur 40:8, Wahyu 22:19).

f.       Torat Tuhan (Mazmur 1:2; Yesaya 30:9).

g.      Kitab Tuhan (Yesaya 34:16).

h.      Kitab Kebenaran (Daniel 10:21).

Alkitab adalah Firman Allah dan otoritas yang mutlak bagi kehidupan percaya. Oleh sebab itu Alkitab harus dibaca dan dipelajari, supaya manfaatnya seperti telah disebutkan di atas benar dapat teraplikasikan dalam kehidupan percaya.

    Berikut ini cara-cara  mengetahui/memanfaatkan Alkitab:

a.       Mendengarkan (Roma 10:17).

b.      Membaca sendiri (Wahyu 1:3).

c.       Mempelajari (Kisah Para Rasul 17:11, 2 Timotius 2:15).

d.      Menghafalkan (Mazmur 119:7,11).

e.       Merenungkan (Mazmur 1:1-3).

f.       Memberitakan/mengajarkan dengan tepat dan benar (2 Timotius 2:15).

 3.      Bersekutu (Ibrani 10:25; Filipi 1:5, 21; 2 Korintus 6:14-18)

Bersekutu merupakan komunikasi antara sesama orang percaya. Manfaat persekutuan bagi orang percya sebagaimana dijelaskan dalam Ibrani 10:24-25 adalah,

a.       Saling memperhatikan

b.      Saling mendorong dalam kasih

c.       Saling mendorong dalam pekerjaan baik

d.      Saling menasehati.

 4.      Bersaksi/Kesaksian (1 Korintus 9:16; 2 Korintus 5:18-21; 2 Timotius 4:2; 1 Yohanes 5:11-13).

Bersaksi atau kesaksian dalam mana kita orang percaya menyatakan kepada dunia siapakan kita ini, sebagai seorang yang telah menjadi anak Tuhan. Bersaksi atau kesaksian yang dimaksud dapat disampaikan melalui kita memberitakan/ menceritakan kepada dunia tentang iman kita kepada Tuhan Yesus dan menawarkan iman itu kepada mereka, juga hal itu nampak dalam tindakan, perbuatan atau kelakuan kita sebagai orang percaya.

Rasul Yakobus menulis bahwa Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:14-26). Penegasan Yakobus dalam pasal ini bukan persoalan perbuatan dalam kaitan dengan keselamatan, karena jelas bahwa kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi oleh karena anugerah Allah di dalam Tuhan Yesus semata-mata. Kita selamat apabila kita mengimaninya (percaya), bukan selamat karena berbuat kebaikkan. Tetapi sebagai seorang yang sudah diselamatkan, maka kita harus menunjukkan iman keselamatan itu melalui perbuatan-perbuatan. Sebagai orang percaya kita harus berbuat baik karena sudah diselamatkan, bukan sebaliknya berbuat baik supaya diselamatkan. Itulah penegasan dalam Yakobus pasal 2 tersebut di atas.

Saksikanlah kepada dunia melalui perkataan dan perbuatan bahwa kita adalah orang-orang yang sudah diselamatkan (Efesus 2:10; Kolose 3:17)

 5.      Memberi (2 Korintus 8:13; 9:6-7).

Yang dimaksudkan memberi di sini adalah dimana orang percaya menyatakan kasih mereka melalui pengorbanan harta benda/materi untuk membantu sesama manusia yang berkekurangan/membutuhkan pertolongan, terutama untuk sesama saudara seiman.

E.     PENUTUP

Alkitab mengajarkan bahwa ketika seseorang menjadi percaya (menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamat dan Tuhannya secara pribadi), ia menjadi manusia baru yang terus menerus diperbaharui sampai mencapai kesempurnaan di dalam Yesus, bertumbuh menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya dan menjadi berkat bagi sesame.

Kunci dari semuanya itu adalah bagaimana penyerahan dan kebergantungan setiap kita sebagai orang percaya kepada Tuhan di bawah pimpinan dan bimbingan Roh Kudus ( Efesus 5:18; Galatia 5:18, 25; Galatia 6:16).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar