Senin, 31 Januari 2011

PENTINGNYA BELAJAR ALKITAB SECARA TEPAT DAN BENAR

Jerry H M Sumanti



"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, 
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu 
dan semua orang yang mendengar engkau." 
(1 Timotius 4:16).


Alkitab adalah Firman Allah yang ditulis oleh orang-orang yang dipilih-Nya, diberi wahyu dan ilham-Nya sehingga mereka mampu untuk menuliskan Firman Allah tanpa keliru. Ada kurang lebih 40 orang yang dipakai-Nya untuk menulis, dalam jangka waktu penulisan kurang lebih 1600 tahun, yang berbeda latar belakang sosial, budaya dan pendidikan, namun Alkitab yang terdiri dari 66 Kitab yakni  dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu itu tidak saling berkontradiksi melainkan mempunyai kesatuan antara kitab yang satu dengan yang lainnya. (1 Tawarikh 28:19; 2 Timotius 3:16; 1 Petrus 2:20-21). Kita harus mengimani dan mengaminkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang adalah otoritas satu-satunya bagi praktik kehidupan percaya.
Dalam pembelajaran yang lalu sudah disampaikan beberapa contoh kasus yang dianggap sebagai saling berkontradiksi dan dijadikan alasan untuk tidak percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Contoh-contoh kasus tersebut dapat dijawab sebagai berikut: Mengenai Kedatangan (Kelahiran) Yesus: Yohanes mencatat bahwa Yesus datang bagi semua orang (Yohanes 3:16), sedangkan Matius mencatat bahwa kedatangan Yesus hanya untuk orang Israel saja (Matius 15:24), mana yang benar? Jawabannya adalah kedua-duanya benar. Yohanes menulis tujuan kedatangan Yesus secara umum untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan akibatnya, sedangkan Matius menulis tujuan secara khusus untuk memulihkan kerajaan Israel yang sudah terpecahbelah.

Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk menginjil, Markus menulis bahwa Yesus mengijinkan membawa tongkat, sedangkan Matius dan Lukas menulis bahwa Yesus melarangnya (Markus 6:8;  Matius 10:9-10; Lukas 9:3), mana yang benar? Jawabannya adalah kedua-duanya benar. Ayat-ayat ini harus dibaca secara berkesinambungan, artinya kita harus menyatukan ketiga laporan penulis tersebut sehingga terjadi keserasian sebagai berikut yakni, Tuhan Yesus mengijinkan para murid membawa tongkat yang sudah mereka punyai (Laporan Markus), tetapi jangan mengambil  tongkat kalau mereka belum mempunyainya atau dapat berjalan tanpa tongkat (laporan Lukas), sedangkan Matius menekankan jangan membeli atau mencari tongkat (laporan Matius), dan yang jelas ide pokok dari perintah Tuhan di sini adalah jangan menyediakan apa-apa untuk pergi menginjil.

Mengenai kematian Yudas, Matius mencatat bahwa Yudas gantung diri (Matius 27:4-5), sedang Lukas menulis bahwa Yudas mati karena terjatuh (Kisah 1:18), mana yang benar.  Sebagaimana persoalan di atas hal ini juga kedua-duanya adalah benar. Ketika Yudas gantung diri, kemudian sesuatu terjadi yang menyebabkan ia jatuh dari gantungan dan perutnya robek. Yang jelas Yudas mati akibat perbuatannya mengkianati Yesus. 

Jadi Alkitab  adalah Firman Allah, ditulis karena wahyu dan ilham Allah dan tidak akan mungkin salah dan berkontradiksi.  Untuk memahami dan menerapkannya secara tepat dan benar maka kita harus mempelajarinya dengan tepat dan benar pula.

Dalam posting sebelumnya sudah disampaikan mengenai,
1)   Bagaimana mengetahui Alkitab secara tepat dan benar,
2)   Untuk apa kita dianjurkan belajar,
3)   dan Bagaimana belajar?
(Baca kembali posting sebelumnya).

Perhatikanlah kutipan ayat Alkitab di atas yang menganjurkan kita untuk belajar, yakni: “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak  usah   malu,  yang  berterus  terang  memberitakan  perkataan  kebenaran itu” (2 Timotius 2:15).

Selanjutnya mari kita perhatikan kutipan ayat Alkitab berikut ini: “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau (1 Timotius 4:16).”  

Ini adalah  perintah yang sangat penting yang harus  kita perhatikan dan laksanakan dalam kehidupan percaya kita.

1.    Awasilah dirimu sendiri.
Kalimat ini adalah berhubungan dengan kesaksian hidup kita sebagai seorang yang sudah percaya. Kita menjadi anak Allah ketika kita menjadi percaya (Yohanes 1:12), dan selamanya kita menjadi anggota keluarga Allah, diselamatkan menjadi warga negara surga (Yohanes 3:16; Ibrani 10:10, Pilipi 3:20) dan pasti (Roma 5:8-9)  Sebagai anak kita perlu bertumbuh (1 Petrus 2:1-3) dan sebagai anak apabila bersalah dan tidak taat akan mendapat ganjaran (Ibrani 12:5-8).

Bagaimanakah supaya kita dapat bertumbuh? Beberapa hal penting berikut ini mesti kita lakukan dalam kehidupan percaya kita agar dapat bertumbuh dengan baik, yakni:
1.1. Berdoa (1 Tesalonika 5:17; Filipi 4:5-7).
1.2. Membaca/Belajar Alkitab secara tepat dan benar (2 Timotius 2:15; 1 Timotius 3:15-17).
1.3. Bersekutu (Ibrani 10:25; Filipi 1:5, 21; 2 Korintus 6:14-18)
1.4. Bersaksi/Kesaksian (1 Korintus 9:16; 2 Korintus 5:18-21; 2 Timotius 4:2; 1 Yohanes 5:11-13).
1.5. Memberi (2 Korintus 8:13; 9:6-7).

Kunci dari semuanya itu adalah bagaimana penyerahan dan kebergantungan kita kepada Tuhan di bawah pimpinan dan bimbingan Roh Kudus ( Efesus 5:18; Galatia 5:18, 25; Galatia 6:16).

2. Awasilah ajaranmu.

Kalimat ini adalah berhubungan dengan apa yang kita imani/percayai dan pelajari. Apa yang kita imani dan percayai sebagaimana diberitakan dan diajarkan  Alkitab. Selanjutnya bagaimana Alkitab itu kita pelajari dengan tepat dan benar. Kita dapat menerapkan dan melakukan Alkitab secara tepat dan benar dalam kehidupan percaya kita tergantung bagaimana caranya kita mempelajarinya. Bagaimana dan apa yang kita pelajari akan mempengaruhi pertumbuhan diri sendiri dan akan mempengaruhi orang lain.

3. Bertekun dalam semuanya itu.

Bertekun dalam semuanya itu berhubungan dengan kedua hal tersebut di atas yakni mengenai kesaksian kehidupan percaya kita dan apa yang kita imani, percayai dan pelajari dalam kaitan dengan Alkitab.
Mengapa? Ada dua tujuan yang sangat penting bagi kita mengawasi diri dan ajaran, yakni:

3.1. Menyelamatkan diri sendiri

Dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu (sendiri). Menyelamat-kan diri sendiri yang dimaksud adalah supaya kesaksian hidup kita tetap baik dan menjadi berkat bagi banyak orang dan dengan belajar Alkitab secara tepat dan benar akan menghindarkan kita dari ajaran/pengajaran yang salah.

3.2. Menyelamatkan orang lain

Dan semua orang yang mendengar engkau. Ya semua orang, Pertama orang yang belum percaya/belum diselamatkan supaya dapat menjadi percaya dan diselamatkan.  Yang kedua adalah  orang yang sudah menjadi percaya agar supaya terpelihara imannya dan terhindar dari ajaran yang salah.

Setelah kita mempelajari ayat Alkitab tersebut, bahwa ternyata kepada kita sebagai orang percaya diberikan tanggungjawab (1 Timotius 4:11, 15; 1 Petrus 3:15-16) yang sangat besar untuk belajar, memberitakan dan  mengajarkan Alkitab Firman Allah secara tepat dan benar (2 Timotius 2:15).  Oleh sebab itu sangatlah penting bagi kita untuk belajar Alkitab secara berkesinambungan, tepat dan benar.

BELAJAR ALKITAB SECARA TEPAT DAN BENAR

Jerry H M Sumanti


Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah
sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, 
yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu 
(2 Timotius 2:15).

Alkitab adalah Firman Allah yang ditulis oleh orang-orang yang dipilih-Nya, diberi wahyu dan ilham-Nya sehingga mereka mampu untuk menuliskan Firman Allah tanpa keliru. Ada kurang lebih 40 orang yang dipakai-Nya untuk menulis, dalam jangka waktu penulisan kurang lebih 1600 tahun, yang berbeda latar belakang sosial, budaya dan pendidikan, namun Alkitab yang terdiri dari 66 Kitab yakni dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu itu tidak saling berkontradiksi melainkan mempunyai kesatuan antara kitab yang satu dengan yang lainnya.

Memang kalau Alkitab itu hanya dibaca sepintas lalu saja maka akan ditemukan seolah-olah banyak bagian Alkitab yang saling berkontradiksi. Misalnya: Mengenai Kedatangan (Kelahiran) Yesus: Yohanes mencatat bahwa Yesus datang bagi semua orang (Yohanes 3:16), sedangkan Matius mencatat bahwa kedatangan Yesus hanya untuk orang Israel saja (Matius 15:24), mana yang benar? Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk menginjil, Markus menulis bahwa Yesus mengijinkan membawa tongkat, sedangkan Matius dan Lukas menulis bahwa Yesus melarangnya (Markus 6:8; Matius 10:9-10; Lukas 9:3), mana yang benar? Mengenai kematian Yudas, Matius mencatat bahwa Yudas gantung diri (Matius 27:4-5), sedang Lukas menulis bahwa Yudas mati karena terjatuh (Kisah 1:18), mana yang benar. Itu baru beberapa contoh dan masih banyak lagi yang lain. Bukankah Alkitab itu saling berkontradiksi? Benarkah demikian?

Sekali lagi bahwa apabila kita membaca Alkitab hanya sepintas lalu saja, maka kita akan menemukan dan membenarkan bahwa Alkitab itu saling berkontradiksi dan kita dapat meragukan otoritas Alkitab itu selaku Firman Allah. Oleh sebab itu kita perlu belajar, dan belajar itu adalah perintah Tuhan bagi setiap orang percaya.

Perhatikanlah ayat Alkitab yang dikutip di atas: “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15).

Marilah kita menelaah ayat Alkitab tersebut, di dalamnya kita akan dituntun:

1. Bagaimana mengetahui Alkitab secara tepat dan benar?

Usahakanlah (dalam terjemahan Alkitab bahasa Inggeris King James Version, kata ini diterjemahkan Study, yang artinya adalah Belajar. Jadi belajar adalah perintah Tuhan.

2. Untuk apa belajar?

Supaya engkau layak di hadapan Allah dan menjadi seorang pekerja yang tidak usah malu. Jadi kita belajar supaya kita berlayak di hadapan Tuhan, dan di hadapan sesama kita tidak dipermalukan. Apa yang kita imani dan percayai dapat kita pertanggungjawabkan (1 Petrus 3:15-16).

3. Bagaimana belajar?

Perhatikan kalimat terakhir dari ayat tersebut di atas, “yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” Kalimat ini dalam terjemahan bahasa Inggeris KJV adalah Rightly Deviding The Word Of Truth diterjemahkan secara bebas sebagai Membagi Firman Kebenaran itu dengan tepat. Membagi di sini, bukan berarti bahwa kitalah yang membagi-bagi Alkitab itu. Tidak sama sekali, melainkan Allah sendirilah yang telah memberikan Alkitab itu kepada kita sesuai dengan pengaturan/pembagian dari Allah sendiri. Allah sendirilah yang telah membagi Alkitab itu secara tepat dan benar dan kita menjalankan/memberitakan dengan berterus terang akan perkataan kebenaran itu dengan tepat.

Jadi untuk mengetahui Alkitab secara tepat dan benar maka kita mesti mempelajarinya. Kita belajar agar berkenan kepada Allah dan menjadi pekerja yang tidak perlu malu yang dapat mempertanggungjawabkan secara tepat dan benar apa yang kita percayai. Berikut ini terlampir bagan Panorama Alkitab. Bagan tersebut menggambarkan secara ringkas isi Alkitab secara keseluruhan dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, yakni tentang rencana dan program Allah bagi kehidupan manusia dari zaman ke zaman sampai pada kekekalan. Bagan ini akan kita pelajari secara berkesinambungan dalam pertemuan-pertemuan berikut. Mari kita belajar terus. 


Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, 
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
(Roma 12:11).

ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH

Jerry H M Sumanti





A. Pendahuluan

Alkitab adalah Firman Allah merupakan perkataan Allah, di mana Allah berbicara kepada manusia secara tertulis. Alkitab adalah Firman Allah yang menjadi otoritas dan satu-satunya landasan praktik kehidupan percaya.

Alkitab adalah Firman Allah, yang ditulis oleh orang-orang yang dipakai oleh Allah (menerima wahyu dan ilham Allah, digerakkan dan dinafaskan Allah) (2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:20-21). Orang-orang tersebut mempunyai profesi atau pekerjaan yang berbeda, dari kalangan bawah sampai kalangan atas, ada penggembala, pemungut cukai, nelayan, tabib, menteri, raja, filsuf, dll. Juga dari latar belakang pendidikan dan budaya yang berbeda. Lamanya tahun penulisan kurang lebih 1600 tahun (antara tahun 1450 BC – AD 96).

B. PENGERTIAN KATA ALKITAB

Alkitab dalam bahasa Inggeris disebut "Bible". Kata tersebut berasal dari bahasa Gerika (Yunani), "Biblos" yang artinya buku atau kitab. "Ta Biblia", "Biblion" (bentuk jamak – buku-buku atau kitab-kitab).

Alkitab adalah kumpulan kitab yang terdiri dari 66 kitab yang diproses melalui apa disebut KANONISASI. Kanonisasi dari kata "Kanon" artinya "standar" atau "norma" atau "peraturan”. Jadi Alkitab adalah tulisan yang memenuhi standar.

C. PANDANGAN-PANDANGAN TERHADAP ALKITAB

Ada beberapa kelompok/pandangan yang menolak Alkitab adalah Firman Allah.

1. Kelompok Skeptik/Agnostik: Mereka menolak dan bahkan mencemooh Alkitab, mereka beranggapan Alkitab bukanlah Firman Allah.

2. Kelompok Liberalisme: Kelompok ini mengajarkan bahwa Alkitab bukan seluruhnya Firman Allah, tetapi Alkitab berisi Firman Allah dan sebagian hanyalah tulisan/karya manusia saja.

3. Kelompok Neo-Ortodox: Kelompok ini mengajarkan bahwa kata-kata Alkitab menjadi Firman Allah jikalau Allah menggunakannya untuk menghadapi manusia dan pada saat manusia mengerti, kata-kata Alkitab itu menjadi Firman Allah baginya. Jadi Alkitab bukan Firman Allah tetapi dapat menjadi Firman Allah.

Pandangan ketiga kelompok tersebut di atas adalah salah, karena Alkitab tidak mengajarkan demikian. Ajaran Alkitab adalah bahwa Alkitab adalah Firman Allah.

D. ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH

Pandangan yang benar yaitu, Alkitab adalah Firman Allah. Alkitab ditulis atas ilham/ inspirasi Allah. Alkitab diilhamkan secara verbal kata demi kata secara lengkap. Perhatikanlah kedua bagian ayat Alkitab yang telah disebutkan pada bagian pendahuluan di atas, 2 Timotius 3:16, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah ...", 2 Petrus 1:21, "Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." Jadi kata demi kata yang ditulis dinafaskan Allah atau berdasarkan dorongan Roh Kudus. Allah menafaskan firman-Nya ke dalam hati, pikiran dan mulut hamba-hamba-Nya sehingga mereka hanya mengemukakan apa yang terlebih dahulu ditaruh Allah dalam hati dan pikiran mereka, tetapi Ia menuntun manusia untuk menuliskan dalam bahasa manusia dan dimengerti oleh manusia sendiri.

Alkitab mengajarkan dan membuktikan bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Alkitab yang terdiri dari 66 kitab yang ditulis oleh kurang lebih 40 orang yang berasal dari berbagai golongan masyarakat, tingkat pendidikan, sosial dan ekonomi yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda serta kebanyakan tidak saling mengenal yang di antara mereka ada raja, perdana menteri, seniman, filsuf, dokter, nelayan, petani, peternak, dan sebagainya dan ditulis dalam tiga bahasa yakni Ibrani, Aramik dan Yunani, dalam jangka waktu perampungan penulisan kurang lebih 1600 tahun. Namun ke-66 kitab tersebut merupakan satu kesa­tuan yang mengherankan dan dibalik semua itu ada satu tema pokok yang sama dari semua tulisan itu ialah "Penebusan melalui Kristus". Hal ini dapat terjadi karena Allah yang bekerja.

Alkitab mengajarkan dan membuktikan bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Misalnya pernyataan-pernyataan kepada Musa (Keluaran 14, 16, dll). Kepada Musa Allah memerintahkan untuk menulis (Keluaran 17:14, 34:27). Para penulis Alkitab berkemampuan dan dijamin serta dipercayai dapat memberi kesaksian dan mengajar kebenaran ilahi karena mereka adalah saksi-saksi mata (Kisah 2:32, 1 Korintus 15:5-8, Ibrani 1:1).

Sejarah dan nubuatan yang digenapi membukti­kan bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Nubuatan tentang Tuhan Yesus dalam Perjanjian Lama, tentang kelahiran-Nya, kematian dan kebangkitan-Nya nyata dengan jelas penggenapannya dalam Perjanji­an Baru. Nubuat tentang 4 kekaisaran dunia yaitu akan kejayaan kekuasaan dan kejatuhan kekaisaran Babilonia, Mediparsi, Yunani dan Romawi terbukti benar dalam sejarah dunia, serta keberadaan bangsa Israel dalam kanca sejarah dunia.

Dari sudut pandang ilmu pengetahuan membuktikan bahwa Alkitab benar adalah Firman Allah. Galilio, seorang Ilmuwan mengadakan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa bumi ini bentuknya adalah bulat dan Columbus pada abad XV mengadakan perja­lanan laut mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi ini benar bulat. Tetapi jauh sebelum kedua tokoh tersebut menyatakan demikian, Alkitab jauh sebelumnya sudah menyatakan bahwa bumi ini bulat (Yesaya 40:21-22; Amsal 8:27) dan disamping itu bukti ilmu pengetahuan mendukung pernyataan Alkitab bahwa bumi ini berada/tergantung pada kehampaan (Ayub 26:7). Cobalah anda memandang ke langit, dapatkah anda menghitung jumlah bintangnya? Orang-orang mencoba untuk menghitungnya. Misalnya hasil perhitungan Hiparchus (200 M), berjumlah 1.022 bintang sedangkan menurut Ptole­my (220 M), berjumlah 1.026 buah, manakah yang benar dari keduanya? Alkitab menyatakan bahwa sesungguhnya jumlah bintang di langit, sama halnya dengan pasir di laut tidak akan terhitung tepat jumlahnya (perhatikanlah apa yang tertulis dalam Kejadian 15:5; 22:17 dan Yeremia 33:22).

Selanjutnya dari penemuan kepurbakalaan akan bukti-bukti peninggalan sejarah sebagaimana tercantum dalam Alkitab dan penemuan naskah-naskah kuno Alkitab (seperti penemuan yang tidak dengan sengaja seorang penggembala berkebangsaan Arab akan gulungan-gulungan naskah kuno di gua Qumran di tepi laut mati yang dikenal dengan "The Dead Sea Scrolls") membuktikan bahwa Alkitab benar. Alkitab adalah Firman Allah.


E. PERANAN ALKITAB DALAM KEHIDUPAN PERCAYA

Kepada Timotius, Rasul Paulus menulis, "Ingatlah ... bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci ..., dan bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci." (2 Timotius 3:15, 1 Timotius 4:13). Dan kepadanya sebagai seorang muda (dan kita sebagai orang percaya sekarang ini).
Rasul Paulus mengingatkan akan peranan Alkitab dalam kehidupan percaya seperti yang diuraikan dalam 2 Timotius 3:15-17 dan 1 Timotius 4:13 adalah sebagai berikut,
1) Bahwa Alkitab itu memberi hikmat (menerangi hati dan pikiran untuk menger­ti),
2) Menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus,
3) Bahwa Alkitab bermanfaat untuk mengajar,
4) Untuk menyatakan kesalahan,
5) Untuk memperbaiki kelakuan,
6) Untuk mendidik orang dalam kebenaran dan,
7) Untuk membangun dan memperlengkapi orang percaya untuk melakukan pekerjaan baik.


Dan di bagian lain Alkitab menya­takan bahwa,
1) Alkitab itu membeberkan dosa dan kesucian serta yang benar maupun yang jahat (misalnya, Mazmur 119:9-11),
2) Alkitab adalah Pelita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105),
3) Alkitab adalah Ketopong keselamatan dan Pedang Roh (Efesus 6:17).

F. Istilah-istilah yang diberikan untuk Alkitab:

Beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut Alkitab itu, antara lain adalah:
1)     Makanan (Matius 4:4).
2)     Pedang Roh (Efesus 6:17).
3)     Pelita (Mazmur 119:105).
4)     Kitab Suci (2 Timotius 3:15).
5)     Kitab (Mazmur 40:8, Wahyu 22:19).
6)     Torat Tuhan (Mazmur 1:2; Yesaya 30:9).
7)     Kitab Tuhan (Yesaya 34:16).
8)     Kitab Kebenaran (Daniel 10:21).

G. PEMBAGIAN ALKITAB

Dahulunya kitab-kitab dalam naskah kuno Alkitab adalah merupakan bentuk susunan satu cerita, tidak dalam pembagian pasal-pasal dan ayat-ayat seperti sekarang ini. Pembagian ke dalam pasal-pasal nanti dilaksanakan tahun 1226 oleh Archbishop dari Centerbury, Stephen Langdon, yang semula sudah dipikirkan oleh Kardinal Sancto. Pembagian pasal-pasal tersebut yakni seperti yang ada pada Alkitab kita sekarang berjumlah 1189 pasal yang terdiri dari 929 pasal dalam Perjanjian Lama dan 260 pasal dalam Perjanjian Baru. Sedangkan pembagian ayat-ayat dilaksanakan oleh Sir Robert Steven dan kemudian dicetak terbitkan oleh Percetakan Alkitab "Genewa Bible" pada tahun 1560 dan merupakan Alkitab pertama yang sudah memakai ayat-ayat.
Berikut pembagian Alkitab menurut kitab-kitab, sebagai berikut, Alkitab merupakan kumpu­lan kitab-kitab yang berjumlah 66 kitab dan merupakan satu kesatuan yang secara umum dibagi dalam dua bagian besar yakni Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

PERJANJIAN LAMA

Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab yang dapat dikelompokkan sebagai berikut,

a. Kitab-kitab Hukum (Pentateuch),

Kitab-kitab Hukum ini disebut juga Kitab-kitab Musa sebab menurut tradisi kitab-kitab tersebut ditulis oleh Nabi Musa, dan berjumlah 5 buah kitab yakni,
1) Kejadian,
2) Keluaran,
3) Imamat,
4) Bilangan,
5) Ulangan.
Isi ringkas kitab-kitab ini adalah, Kitab Kejadian meliputi suatu masa yang panjang, mulai masa penciptan dan berakhir dengan berdiamnya umat pilihan Allah di Mesir. Kenya­taan-kenyataan yang penting dalam kitab Keja­dian adalah tentang kejatuhan manusia dan janji penebusan Allah dan panggilan terhadap umat pilihan Allah. Kitab hukum yang lainnya berisikan hukum-hukum dari bangsa Ibrani (Israel) dan berita tentang perjalanan dari Mesir ke negeri per­janjian.

b. Kitab-kitab Sejarah,

Kitab-kitab yang masuk kelompok ini terdiri dari 12 kitab sebagai berikut,
1) Yosua,
2) Hakim-hakim,
3) Rut,
4) 1 Samuel,
5) 2 Samuel,
6) 1 Raja-raja,
7) 2 Raja-raja,
8) 1 Tawarikh,
9) 2 Tawarikh,
10) Ezra,
11) Nehemia,
12) Ester.

Isi ringkas ke-12 kitab sejarah ini menceritakan tentang penaklukan negeri Kanaan, pemerintahan oleh para hakim, kebangunan dan kejatuhan kerajaan Israel serta kembalinya umat Yahudi (Israel) ke Yerusalem.

c. Kitab-kitab Syair,

Kitab-kitab yang masuk kelompok ini ada 5 buah kitab yakni,

1) Ayub,
2) Mazmur,
3) Amsal,
4) Pengkhotbah,
5) Kidung Agung.
Isi kitab-kitab ini terutama nyanyian-nyanyian pujian, nyanyian ratapan, nasehat dan kata-kata bijak.

d. Kitab-kitab Nabi Besar,

Kitab-kitab yang masuk kelompok ini terdiri dari 5 buah Kitab, yakni,
1) Yesaya,
2) Yeremia,
3) Ratapan,
4) Yehezkiel,
5) Daniel.
Penulis-penulisnya adalah para nabi (Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel) yang hidup selama masa-masa terakhir dari dari sejarah Yerusalem. Allah memberikan nabi-nabi ini untuk memperingatkan manusia (khususnya bangsa Israel) terhadap kehancuran. Beberapa tulisan kitab tersebut adalah berbicara tentang keadaan yang menyedihkan dari Yerusalem dan masa penawanan umat Israel, selebihnya merupakan nubuatan.

e. Kitab Nabi-nabi kecil,

Kitab-kitab Nabi kecil terdiri dari 12 kitab yakni,
1) Hosea,
2) Yoel,
3) Amos,
4) Obaja,
5) Yunus,
6) Mikha,
7) Nahum,
8) Habakuk.
9) Zefanya,
10) Hagai,
11) Zakharia,
12) Maleakhi.
Nabi-nabi penulis kitab-kitab ini hampir semuanya hidup selama masa penawanan dan kembalinya Israel ke Yerusalem. Banyak di antara mereka menulis dan bernubuat tentang Mesias yang akan datang.


PERJANJIAN BARU

Sedangkan Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab yang dapat dikelompokan sebagai berikut,

a. Kitab-kitab Riwayat Hidup,

Kitab-kitab yang masuk kelompok ini umum­nya dikenal sebagai Kitab-kitab Injil, yang masing-masing menyatakan tentang Kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus. Kitab-kitab tersebut adalah,
1) Matius,
2) Markus,
3) Lukas dan
4) Yohanes.
Kitab Matius, Markus, Lukas disebut juga sebagai Kitab Sinoptik, sebab kitab-kitab tersebut banyak memuat/menulis peristiwa-peristiwa yang sama akan kehidupan dan pelaya­nan Tuhan Yesus.

Tema umum/pokok masing-masing kitab tersebut adalah,
1) Matius: Yesus Kristus Raja orang Yahudi dan Mesias,
2) Markus: Yesus Kristus adalah Hamba dan Tuhan,
3) Lukas: Yesus Kristus adalah Anak Manusia,
4) Yohanes: Yesus Kristus adalah Anak Allah, dan Anak Manusia.

b. Kitab Sejarah,

Kitab yang masuk kelompok ini adalah Kisah Para Rasul. Kitab ini menceritakan permulaan sejarah pergerakan Kristen dan mengenai kehidupan dan pelayanan Rasul Paulus. Menurut tradisi kitab ini ditulis oleh Lukas (pasal 1:1, Lukas 1:1).

c. Kitab-kitab tulisan Rasul Paulus,

Kitab-kitab tulisan Rasul Paulus ini disebut juga sebagai Surat-surat kiriman Rasul Paulus. Surat-surat ini berisikan nasehat, penggembalaan, pengajaran, teguran dan petunjuk tentang kehidupan Kristen yang ditujukan kepada pribadi-pribadi dan Sidang-sidang jemaat, yakni,
1) Roma,
2) 1 Korintus,
3) 2 Korintus,
4) Galatia,
5) Efesus,
6) Filipi,
7) Kolose,
8) 1 Tesalonika,
9) 2 Tesalonika,
10) 1 Timotius,
11) 2 Timotius,
12) Titus,
13) Pilemon.
Keseluruhannya berjumlah 13 buah surat.

d. Kitab-kitab tulisan umum,

Kitab-kitab ini disebut juga Surat-surat umum, yang berisi nasehat dan pengajaran. Kitab-kitab atau surat-surat yang masuk kelom­pok ini terdiri dari 8 kitab atau surat, yakni,
1) Ibrani,
2) Yakobus,
3) 1 Petrus,
4) 2 Petrus,
5) 1 Yohanes,
6) 2 Yohanes,
7) 3 Yo­hanes,
8) Yudas.
Penulis/pengirim surat-surat ini sesuai dengan nama masing-masing surat tersebut, kecuali surat Ibrani penulis­nya tidak diketahui dengan pasti.

e. Kitab Nubuatan,

Kitab nubuatan ini hanya terdiri dari satu buah kitab yakni kitab Wahyu. Kitab Wahyu ini ditulis oleh Rasul Yohanes ketika ia berada pada pembuangan di pulau Patmos (Wahyu 1:9). Kitab ini memuat cerita mengenai hal-hal yang akan terjadi kemudian (Eskatologi) dan merupa­kan kitab yang terakhir dalam Alkitab.

H. PENUTUP

“Alkitab Adalah Firman Allah”. Kita mengimani dan mengamini bahwa Alkitab Adalah Firman Allah dan standar kehidupan percaya. Bertekunlah dalam membaca Kitab Suci (Alkitab) dan kiranya dapat menjadi pelaku-pelaku Firman dengan tepat dan benar (Yakobus 1:22-25, 2 Timotius 2:15).