Jumat, 26 Februari 2016

PERJALANAN BANGSA ISRAEL MENUJU TANAH PERJANJIAN


                                         Oleh, Jerry H. M. Sumanti, STh.



Tuhanlah yang memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, membebaskan mereka dari perbudakan. Pembebasan ini sesuai dengan janji Tuhan kepada Abraham, digenapi sesuai dengan waktu yang Tuhan berikan yakni setelah 400 tahun. Tuhan memimpin mereka keluar untuk dibawa ke tanah perjanjian, tanah yang telah diberikan kepada Abraham. Tuhan memanggil Musa untuk menjadi pemimpin dalam perjalanan. Tuhan menguakkan Laut Merah sehingga bangsa Israel dapat berjalan dengan selamat sampai ke seberang. Tuhan melindungi mereka dengan Tiang awan di waktu siang dan Tiang Api di waktu malam. Tidak ada yang dapat menghalangi perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir, karena Tuhanlah yang menyertai perjalanan mereka. Firaun mencoba mengerahkan pasukan kereta dan berkuda untuk menggiring bangsa Israel kembali ke Mesir, tetapi pada akhirnya semua pasukkan Firaun mati tenggelam diterjang gelombang Laut Merah yang airnya kembali bersatu, karena mujizat dari Tuhan.

Sebagai ucapan syukur akan pembebasan mereka, Musa dan Miryam memimpin bangsa Israel menyanyi, memuji Tuhan akan keselamat yang telah mereka alami. Selamat sampai ke seberang Laut Merah, terlepas dari perbudakan di Mesir. Mereka bergembira dan bersukacita. Tetapi kegembiraan mereka rupanya hanyalah bersifat sementara, karena mereka masih akan menempuh perjalanan yang panjang menuju ke tanah perjanjian. Tantangan dan rintangan baru mulai mereka alami dan mulai bersungut-sungut atas tantangan dan rintangan tersebut. Di Mara mereka kehausan, namun air yang ada pahit sehingga tak dapat diminum.  Musa menjadi pelampiasan sungut-sungut mereka. Musa menyampaikan kepada Tuhan dan Tuhan selalu memberikan pertolongan. Dengan sepotong kayu, Tuhan mengubah air pahit menjadi manis. Tuhan menguji ketaatan bangsa Israel. Tuhan selalu menolong dan melepaskan mereka dari kesulitan. Ketika di padang gurun mereka kelaparan, Tuhan menolong mereka, Tuhan memberikan Manna, Roti dari Sorga dan Daging Burung Puyuh, di Masa dan Meriba bangsa Israel bersungut meminta air, Tuhan memberikan air yang mereka butuhkan.

Sepanjang perjalanan bangsa Israel terus bersungut, Tuhan menghukum mereka, tetapi Tuhan juga selalu memberikan pertolongan, Tuhan mendengar sungut-sungut mereka dan Tuhan memenuhi apa yang mereka butuhkan. Sepanjang perjalanan Tuhan menguji mereka. Tuhan mau supaya mereka setia dan mensyukuri akan pimpinan Tuhan dalam perjalanan menuju tanah yang dijanjikan-Nya. Tuhan berjanji dan Tuhan pasti menggenapinya, karena Tuhan tidak pernah ingkar janji. Janji-Nya pasti digenapi sesuai dengan waktu Tuhan. Bangsa Israel tidak setia dan tidak mengsyukuri pertolongan Tuhan. Karena ketidak setiaan, sehingga mereka harus menempuh perjalanan panjang menuju tanah perjanjian. Belajar dari ketidak setiaan bangsa Israel, sebagai orang percaya marilah kita belajar setia karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia.

YUSUF DAN KEBERADAAN BANGSA ISRAEL DI TANAH MESIR



Oleh, Jerry H M Sumanti, STh.

 
Kebiasan buruk terbawa-bawa dalam kehidupan keluarga Yakub. Yakub memberikan teladan kurang baik terhadap anak-anaknya. Yusuf anak yang bungsu, namun ia menjadi tumpuan kasih sayang Yakub dan akibatnya menimbulkan kecemburuan terhadap kesebelas anaknya.
Akhirnya karena iri hati Yusuf dijual kepada orang Midian, dan kemudian dibawa ke Mesir dan akhirnya ia dibawa ke istana Firaun dan menjadi pekerja (budak) istana. Kebencian saudara-saudara terhadap dirinya berpuncak dari pemberian jubah yang indah oleh sang ayah, dan pada makna cerita mimpi-mimpi Yusuf  bahwa suatu kali kelak mereka semua termasuk sang ayah akan tunduk padanya.
Tuhan melindungi Yusuf, karena sebelumnya Tuhan telah menunjukkan maksud-Nya kepadanya melalui mimpi-mimpi Yusuf. Di istana Firaun, ia difitnah istri Firaun sehingga ia harus meringkuk di dalam penjara. Tetapi kemudian ia dibebaskan karena dapat mengungkapkan misteri mimpi Firaun, tentang bencana kelaparan yang akan menimpa Mesir selama tujuh tahun lamanya nanti. Ia kemudian diangkat oleh Firaun menjadi penguasa di Mesir dan dipercayakan mengurus perbendaharaan/perbelanjaan istana Firaun.
Sesuai dengan makna mimipi Firaun, ia kemudian mengatur dan mempersiapkan perbekalan, mengumpulkan gandum dari para petani dan menyimpannya dalam lumbung-lumbung selama tujuh tahun untuk menghadapi bencana kelaparan yang akan berlangsung tujuh tahun kemudian. Ketika bencana datang, Mesir telah siap menghadapinya, bahkan menolong daerah-daerah tetangga yang mengalami hal yang sama, termasuk keluarganya di tanah Kanaan.
Pada akhirnya Yakub dan anak-anaknya pergi di Mesir dan tinggal di sana, karena Yusuf. Dengan demikian makna mimpi-mimpi Yusuf digenapi. Di Mesir mereka kemudian berkembang menjadi sangat banyaknya. Sampai akhirnya Yusuf pun kemudian mati, demikian pula dengan Firaun.
Setelah terjadi pergantian Firaun keadaanpun berubah, kemudian keluarga Yakub (yang kemudian disebut bangsa Israel) mulai mengalami kesulitan, dan selanjutnya mereka mulai diperbudak (Janji dan peringatan Tuhan kepada Abraham mulai digenapi, bahwa mereka akan diperbudak di Mesir – Kejadian 15:13). Untuk mencegah bangsa Israel semakin banyak, Firaun memerintahkan untuk membunuh setiap anak lelaki yang lahir dari keturunan mereka (Keluaran 1).
Namun rencana Tuhan tidak ada yang dapat menghalanginya. Kemudian Musa lahir, dan atas belas kasihan ibunya ia diselamatkan dari ancaman pembunuhan, ia dimasukkan dalam keranjang dan dihanyutkan di sungai Nil ke arah mana tempat pemandian putri Firaun. Kemudian ia diselamatkan putri Firaun, dibawa ke istana Firaun dan dididik dengan budaya Mesir. Ia kemudian menjadi pewaris kerajaan. Namun darah Israelnya tidak dapat dilenyapkan, selanjutnya ia melawan Firaun dan melarikan diri ke tanah Midian, menjadi penggembalanya Yitro. Di padang penggembalaan ia mendapat pelatihan di sana, ditempah sebagai persiapan memenuhi panggilan Tuhan baginya untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan (Keluaran 3 dst).
Bangsa Israel diperbudak di Mesir selama 400 tahun lamanya, sesuai dengan peringatan yang telah diberikan kepada Abraham jauh sebelumnya, dan sesudah itu Tuhan mengutus Musa untuk memimpin bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah keluar dari Tanah Mesir menuju Tanah Perjanjian dengan membawa banyak harta benda. Halangan dan rintangan harus dilalui Musa menghadap Firaun untuk membebaskan bangsa Israel. Berbagai tanda mujizat dinyatakan Tuhan melalui Musa di hadapan Firaun tetapi Firaun berkeras hati membebaskan bangsa Israel keluar dari Mesir, bahkan penindasan semakin diperhebat. Tetapi Tuhan kemudian memperingatkan Firaun dengan Sepuluh tulah (bencana), tulah kesepuluh adalah kematian anak-anak sulung di Mesir, baik hewan maupun manusia, termasuk anaknya Firaun harus mati. kemudian memaksa ia menyuruh bangsa Israel keluar dari Mesir. Kematian anak-anak Sulung Mesir adalah keselamatan bagi bangsa Israel. Tuhan melindungi anak-anak Sulung Israel dengan darah anak domba dan sebagai tanda pembebasan bangsa Israel keluar dari Mesir. Peristiwa ini kemudian dikenal dan dirayakan oleh bangsa Israel sebagai Hari Raya Paskah. Bangsa Israel berangkat menuju tanah perjanjian di bawah pimpinan Musa menyeberang laut Merah karena kuasa Tuhan, tetapi ketika sedang dalam perjalanan, Firaun beubah hati sehinga mencoba menghalangi keberangkatan bangsa Israel. Akhirnya pasukan Firaun mati di laut Merah. Tuhan melindungi dan menyelamatkan bangsa Israel sampai ke seberang laut.

Pelajaran yang dapat kita petik dari kehidupan Yusuf dan bangsa Israel ini adalah bahwa,
1. Janji Tuhan adalah janji yang pasti dipenuhi/digenapi sesuai dengan
    rencana dan kehendak-Nya.
2. Tak ada sesuatupun yang dapat merintanginya rencana Tuhan,
    semuanya akan terwujud sesuatu dengan rencana dan kehendak-Nya.
3. Yusuf walaupun menghadapi tantangan dan rintangan, tetapi
    kehidupannya untuk menjadi berkat bagi banyak orang telah ada dalam
    rencana Tuhan. Ia menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan banyak
    orang dari bencana kelaparan, dan menolong saudara-saudanya.
4. Yusuf tidak menaruh dendam terhadap siapapun walaupun kehidupan-
    nya dilecehkan, tetapi sebaliknya sesuai dengan rencana dan kehendak
    Tuhan ia menolong kelangsungan kehidupan saudara-saudaranya.
5. Musa dipersiapkan Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari
    perbudakan, dipersiapkan sejak masih dalam kandungan sehingga ia
    terluput dari pembantaian anak-anak lelaki sulung.
6. Tuhan melindungi umat-Nya dari segala macam tantangan, rintangan
    dan bencana, dan menolong, mencukupi kebutuhan kehidupan umat-
    Nya.
7. Tuhan memberkati dan memberikan kemenangan bagi orang-orang yang 
    mau berlindung dan bergantung kepada-Nya.