Rabu, 05 Januari 2011

HARMAGEDDON

 Jerry H M Sumanti
 

Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka,  
tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita,  
supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Tuhan. 
Karena itu nasehatilah seorang akan yang lain 
dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.  
1 Tesalonika 5:9-11.


PENDAHULUAN

Pada tahun 1997 beredar Film yang bertema Armageddon (Harmageddon) yang dibintangi oleh Bruce Willis. Film tersebut menceritakan tentang bencana besar yakni jatuhnya batu-batu meteor asteroid, menimpa dan menghancurkan sebagian bumi dan nantinya akan menghancurkan seluruh bumi ini. Dikisahkan bahwa untuk mengantisipasi bencana besar tersebut maka diusahakan penyelamatan, Untuk itu pemerintah USA merekrut orang-orang yang bekerja dan ahli dalam bidang pengeboran lepas pantai untuk dilatih menjadi astronout dan kemudian dikirim ke angkasa luar untuk menghancurkan batu meteor Asteroid sebelum jatuh ke bumi ini (dan masih banyak versi film seperti itu yang mengisahkan tentang peristiwa menjelang akhir zaman). Film tersebut walaupun menyinggung berita Alkitab, namun Film tersebut  bukanlah peristiwa seperti yang diberitakan/diceritakan dalam Alkitab. Juga ada beberapa film yang coba menjelaskan tentang peristiwa ini berdasarkan apa yang diceritrakan Alkitab, namun tetap tidak sebagaimana dijelaskan Alkitab. Kalau begitu apa dan bagaimanakah peristiwa Harmageddon tersebut sesuai dengan berita Alkitab?

Latar Belakang

Harmagedon adalah tempat di Palestina Utara yang mengacu ke Gunung Megido. Di sebelah Timur ada lembah yang luas (kurang lebih 36 x 24 km2) yang pada zaman dahulu menjadi tempat peperangan.[1] Menurut J. A. Seiss dalam The Apocalypse, kata megido sendiri berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “memotong, membunuh”. Selanjutnya ia mengatakan bahwa lembah yang luas itu bernama dataran Yizreel dan pernah menjadi tempat pembantaian yang mengerikan.[2]  Hal serupa diterangkan dalam Baker’s Dictionary of Theology. Bahkan ditambahkan bahwa walaupun kata itu hanya disebut satu kali dalam Alkitab (Wahyu 16:16), tetapi suatu pertempuran besar, yang masih akan datang, telah dicatat secara rinci dalam Wahyu 19:11-21, dan antisipasinya dinyatakan dalam Wahyu 14:14-20, 16:13-16, dan 17:8-17. Bahkan Perjanjian Lamapun berbicara tentang perang besar di akhir zaman (Yoel 3:9-15; Yeremia 51:27-36; Zefanya 3:8). Dalam Kitab Yoel, lembah itu disebut “Lembah Yosafat” (Baca Yoel 3:9-14).  Menurut Frank M Boyd, “tidak ada bukti bahwa ada lembah yang benar-benar memakai nama ini, tetapi nama yang diberikan Yoel itu cocok untuk peristiwa ini karena Yosafat berarti Yehovah telah menghakimi”[3]
  

Perang Harmagedon.

Perang Harmagedon adalah peristiwa perang besar yang terjadi pada bagian kedua dari Masa Sengsara. Tepatnya menjelang kedatangan Kristus untuk mendirikan kerajaan-Nya di bumi (Wahyu 16:16). Peristiwa ini akan terjadi setelah Antikristus membatalkan perjanjiannya dengan Israel. Antikristus meminta dirinya untuk disembah dan berusaha menaklukkan dunia ini.
Ryrie menulis bahwa ketika dia melaksanakan programnya, bangsa-bangsa dari timur akan bersatu dan berusaha untuk menghentikannya. Untuk melakukan  hal ini mereka akan berjalan ke barat melalui Palestina. Penghakiman cawan ke enam akan mengeringkan sungai Efrat dan mempercepat kedatangan mereka di tanah Perjanjian. Pada waktu itu, antikristus sudah menempatkan dirinya secara pasti di Palestina sebagai seorang penguasa agama dan politik. Pertempuran di mana pasukan dari timur dan barat akan bertemu terjadi di Esdraelon, daerah sekitar gunung Megido. Itulah sebabnya pertempuran ini disebut Harmagedon.  Tempat ini sekitar tiga puluh km ke arah tenggara dari Harfa dan lembah itu sekarang berukuran sekitar tiga puluh kali dua puluh satu km. Pada akhir Masa Sengsara  banyak topografi bumi akan mengalami perubahan, dan meskipun peperangan akan berpusat di Megido, pertempuran tersebut akan meluas sampai tujuh puluh lima km ke Yerusalem (Wahyu 14:20; Zakharia 14:2). Di tengah-tengah pertempuran tersebut, Tuhan Yesus Kristus akan datang dan tentara surga akan mengalahkan tentara bumi (Wahyu 19:11-21). Pembunuhan besar-besaran, sulit kita percayai (Wahyu 14:22, 17-18) Binatang itu akan dikalahkan dan tentaranya akan ditangkap. Dia dan nabi palsa akan dibuang ke lautan api untuk disiksa selama-lamanya.[4]

PERISTIWA-PERISTIWA YANG TERJADI SELAMA TUJUH TAHUN MASA SENGSARA

 Masa Sengsara terdiri dari dua bagian yakni Tiga Setengah Tahun Pertama dan  Tiga Setengah Tahun Kedua. Bagian Kedua tiu disebut Masa Sengsara Besar. Peristiwa Penghakiman yang akan terjadi di dalam Masa Sengsara tersebut dinyatakan dengan Tujuh Meterai, Tujuh Sangkakala, dan Tujuh Cawan. Tujuh Sangkakala adalah bagian dari Meterai ke tujuh, sedangkan Tujuh Cawan adalah bagian dari Sangkakala ke tujuh. Pelaksanaan Ketujuh Meterai, Sangkakala dan Cawan  dinyatakan dalam Wahyu 6-19.

a.       Tujuh Meterai Penghakiman.
1.      Meterai Pertama: Kuda Putih: Antikristus (Wahyu 6:1-2).
2.      Meterai Kedua: Kuda Merah: Peperangan (Wahyu 6:3-4).
3.      Meterai Ketiga: Kuda Hitam: Kelaparan (Wahyu 6:5-6)
4.      Meterai Keempat: Kuda Berwarna Pucat: Maut dan Neraka. (Wahyu 6:7-8)
5.      Meterai Kelima: Para Martir di Sorga (Wahyu 6:9-11)
6.      Meterai Keenam: Pergolakan dan Kehan-curan alam semesta. (Wahyu 6:12-17).
7.      Meterai Ketujuh: Peniupan Sangkakala (Wahyu 8:1-2)

b.      Tujuh Sangkakala Penghakiman.
1.      Sangkakala Pertama: Hujan es dan api bercampur darah. Sepertiga tumbuh-tumbuhan musnah. (Wahyu 8:7).
2.      Sangkakala Kedua: Gunung api dari Sorga: Sepertiga lautan tercemar. (Wahyu 8:8-9).
3.      Sangkakala Ketiga: Bintang Jatuh: Sepertiga perairan tawar tercemar.(Wahyu 8:10-11).
4.      Sangkakala Keempat: Kegelapan: Seperetiga Matahari, Bulan, dan Bintang-bintang menjadi gelap. (Wahyu 8:12).
5.      Sangkakala Kelima: Invasi Satanik: Siksaan. (Wahyu 9:1-12).
6.      Sangkakala Keenam: Angkatan Perang Setan: Sepetiga Umat manusia dibunuh. (Wahyu 9:13-21).
7.      Sangkakala Ketujuh: Kerajaan: Pemaklu-matan Pemerintahan Kristus. (Wahyu 11:15-19).

c.       Tujuh Cawan Penghakiman
1.      Cawan Pertama: Ke bumi: Bisul-bisul pada para penyembah Antikristus. (Wahyu 16:3).
2.      Cawan Kedua: Ke Laut: Laut menjadi darah. (Wahyu 16:3).
3.      Cawan Ketiga: Ke air (sungai-sungai): Air menjadi darah. (Wahyu 16:4-7).
4.      Cawan Keempat: Ke Matahari: Panas yang menghanguskan. (Wahyu 16:8-9).
5.      Cawan Kelima: Ke kerajaan Antikristus: Kegelapan dan Kesakitan. (Wahyu 16:10-11).
6.      Cawan Keenam: Ke Sungai Efrat: Harmagedon. (Wahyu 16:12-16).
7.      Cawan Ketujuh: Ke Angkasa: Gempa bumi dan hujan es. (Wahyu 16:17-21).

Perang Harmagedon dinyatakan dalam Wayu 16:12-16 sebagai cawan ke enam yang dituangkan ke sungai Efrat yang mengakibatkan sungai tersebut menjadi kering sebagai persiapan jalan bagi pasukan dari timur untuk menuju ke Palestina sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Para penguasa dunia yang terlibat dalam Masa Sengsara Besar adalah: Iblis, Anti Kristus, dan Nabi Palsu.[5] Dalam Wahyu 16:13 ketiga penguasa itu diurut masing-masing: Naga adalah Iblis, binatang adalah Antikristus dan nabi palsu. Berikut, para pemerintah dan bala tentara dunia akan terlibat bersama.  Iblis, Antikristus, nabi palsu dan semua pengikutnya akan dikalahkan oleh kekuatan Tuhan Yesus. Iblis akan ditangkap dan dirantai selama 1000 tahun di dalam lobang yang tak terduga dalamnya (Wahyu 20:2-3), Antikristus dan nabi palsu akan ditangkap dan langsung dibuang ke dalam lautan api (Wahyu 19:20), sedangkan para pemimpin dunia dan seluruh bala tentaranya akan dibunuh semuanya (Wahyu 19:21).


Perang Harmagedon, Gereja dan Akhir Zaman

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa perang Harmagedon akan terjadi pada Masa Sengsara atau tepatnya pada Masa Sengsara Besar, yakni pada Tiga Setengah Tahun ke dua Masa Sengsara. Masa Sengsara akan terjadi pada akhir Masa Anugerah atau Masa Gereja.  Ketika peristiwa itu terjadi, Gereja atau Tubuh Kristus sudah terlebih dahulu diangkat menyongsong Tuhan di angkasa. (1 Tesalonika 4:13-18). Peristiwa pengangkatan ini sama halnya dengan kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua kali di bumi ini tidak ada seorangpun yang dapat memastikan masa dan waktunya. Kalau kedatangan yang kedua kali disertai dengan tanda-tanda zaman, maka pengangkatan Gereja adalah secara rahasia dan tidak ada tanda-tanda yang mendahuluinya. Peristiwa yang diceritakan dalam Wahyu 16-19 yang termasuk di dalamnya adalah Peperangan Harmagedon yang terjadi dalam Masa Sengsara adalah bagian dari tanda kedatangan Yesus Kedua kali, termasuk pernyataan Yesus sendiri dalam Matius 24.
Dalam 1 Tesalonika 4:13-18 Paulus menjelaskan tentang peristiwa kedatangan Kristus dan pengangkatan orang-orang percaya di angkasa. Sedangkan 1 Tesalonika 5:1-11 tentang peristiwa yang akan terjadi sesudah pengangkatan, yang disebut Paulus sebagai Hari Tuhan, itulah Masa Sengsara. Masa ini belum terjadi. Kalau sekarang kita menyaksikan bahwa orang-orang percaya atau gereja di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia mengalami tantangan, penderitaan dan penganiayaan, juga bencana-bencana alam dan kesengsaraan lainnya, itu belum seberapa hebatnya dan bukanlah bagian dari Masa Sengsara. Jadi Masa Sengsara belum terjadi dan Alkitab menceritakan bahwa itu akan terjadi dan hanya sekali (Matius 24:15-28).
Menurut penjelasan Rasul Paulus dalam 2 Tesalonika 2:1-17 mengapa Masa Sengsara tersebut belum terjadi? Masa Sengsara tersebut belum terjadi karena sampai sekarang ini masih ada yang menahannya. Sesungguhnya sekarang ini banyak antikristus yang bekerja melawan orang percaya sebagaimana ditulis oleh Yohanes dalam 1 Yohanes 4:1-6, tetapi Antikristus itu sendiri atau si Pendurhaka sebagai istilah yang digunakan Paulus belum datang karena masih ada yang menahannya. Siapakah yang menahannya? Banyak  teolog termasuk penulis berpendapat bahwa yang menahannya adalah gereja atau orang-orang percaya.  Gereja atau orang-orang percaya, orang-orang yang dimeteraikan oleh Roh Kudus, diselamatkan untuk hidup dalam kekudusan dan untuk memberiktakan dan mengajarkan kebenaran (2 Tesalonika 2:13-17). Ketika gereja diangkat maka pada saat itu pula Masa Sengsara dimulai. Kita bersyukur karena kita tidak akan mengalami peristiwa tersebut.
Juga perlu diperhatikan bahwa Masa Sengsara ini termasuk cerita yang menjadi sangat populer pada tahun-tahun terakahir ini yakni Harmagedon bukanlah akhir Zaman atau Hari Kiamat. Peristiwa Harmagedon peristiwa yang akan terjadi pada parohan kedua Masa Sengsara. Sesudah Masa Sengsara masih ada lagi Masa atau Dispensasi Kerajaan yang akan berlangsung di bumi ini selama Seribu Tahun. Sesudah itu barulah terjadi apa yang dinamakan Akhir Zaman. Iblis dan semua orang tidak percaya akan dihukum kekal di dalam Lautan Api, Langit, bumi dan segala anasirnya akan dimusnahkan (2 Petrus 3:10-12; Wahyu 20:7-15), dan bersamaan dengan itu terciptalah langit baru dan bumi baru (2 Petrus 3:13; Wahyu 21-22).
 

 PENUTUP

Film Harmageddon yang disebutkan di awal tulisan ini hanyalah merupakan cerita fiksi belaka. Walaupun menyinggung soal Alkitab tetapi itu bukanlah diceritakan dalam Alkitab. Sekali lagi itu hanyalah cerita fiksi, tentang usaha manusia untuk menyelamatkan bumi ini dari bencana Astroid dan kalau diperhatikan lebih jauh lagi, Film tersebut adalah cerita percintaan antara AJ dengan Grace yang dilatar belakangi dengan misi penyelamatan bumi ini dari bencana meteor Asteroid tersebut yang dipimpin oleh Harry (ayah Grace).
Peristiwa Harmageddon di dalam Alkitab yang dibahas di atas adalah peristiwa yang belum terjadi dan yang benar-benar akan terjadi dan hanya sekali terjadi!Peristiwa itu adalah peringatan dari Allah untuk disadari oleh semua orang dan tak seorangpun yang akan dapat menghalanginya. Namun bagi orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamatnya secara pribadi dalam masa ini (Anugerah) akan terluput dari bencana ini. Orang percaya sebagaimana diajarkan Alkitab tidak akan mengalami masa ini, sebab pada waktu peristiwa ini terjadi orang-orang percaya sudah berada bersama Tuhan di dalam surga (baca 1 Tesalonika pasal 4 dan 5, 2 Tesalonika 2:1-12). Percayakah Saudara?
 


[1] John F Walvoord, Penggenapan Nubuatan Masa Kini – Zaman akhir (Malang: Gandum Mas, 1991), 398.
[2] Hal Lindsey, Planet Bumi pada Zaman Akhir (Bandung: Kalam Hidup, 1977), 171.
[3] Frank M. Boyd, Kitab Nabi-nabi Kecil (Malang: Gandum Mas, 1953), 23.
[4] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar, Buku 2 (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1992), 300-301.
[5] Frans P.Tamarol, Ayat-ayat Alkitab Saling Bertentangan, Benarkah? (Jakarta: Yayasan PELITA, 1987), 73.

1 komentar: