HARI
RAYA PASKAH
Oleh: Jerry H M Sumanti, STh.
Tulisan yang lalu telah dijelaskan secara
singkat mengenai hari-hari raya yang menjadi bagian dalam peribadatan bangsa
Israel, yang diperintahkan Tuhan untuk mereka lakukan turun temurun. Termasuk
di dalamnya adalah Hari Raya Paskah (Keluaran 12:1-14, 17, 21, Imamat 23:5,
Bilangan 9:1-14, Ulangan 16:1-7).
Hari raya Paskah adalah hari raya
memperingati pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Dirayakan
sekali dalam setahun (14 Nisan), dan Paskah Tahunan atau Paskah Tahun Yobel (disebut
Sabat Besar – 15 Nisan). Pada hari ini bangsa Israel menyembelih dan memakan
anak domba, bersama dengan sayuran pahit dan roti tidak beragi di rumah tangga
masing-masing sebagai peringatan mengenang hari pembebasan bangsa Israel keluar
dari perbudakan di Mesir.
Paskah diterjemahkan dari bahasa Ibrani
Pasakh yang artinya ‘keluaran” (Passover) yang menggambarkan keluarnya atau
pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir, upacara mana diiringi
dengan pemberian korban persembahan Anak Sulung Domba Jantan yang tak bercacat
celah, makan roti tidak beragi dan sayuran pahit serta minum anggur. Perayaan
Paskah bangsa Israel ini diteguhkan dalam Torat dan sudah menjadi tradisi turun
temurun yang diperingati setiap tahun sampai sekarang ini sambil menantikan
janji kedatangan Messias sebagaimana dinubuatkan dalam Torat. Sampai sekarang
ini secara bangsa, bangsa Israel tidak percaya bahwa Yesus yang tersalib
sekitar 2000 tahun lalu adalah Messias yang dijanjikan dalam Torat itu.
Peristiwa Penyaliban, kematian dan
kebangkitan Tuhan Yesus Kristus terjadi sekitar perayaan Paskah Bangsa Israel
(Matius 26:17, 26 – 28). Penyaliban, Kematian dan Kebangkitan Tuhan Yesus
Kristus yang terjadi pada hari perayaan Paskah ini merupakan penggenapan
nubuatan bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah yang dikorbankan
untuk menebus dosa manusia sekali untuk selamanya. Peristiwa ini merupakan
penggenapan nubuatan yang terkandung dalam Paskah Bangsa Israel, yang terjadi
persis sama dengan Paskah Bangsa Israel pada tanggal 14 Nisan dan Paskah Tahun
Yobel (Tahun Pembebasan) 15 Nisan 32 M (Kalender Modern – jatuh pada bulan
April).
Penyaliban, Kematian dan Kebangkitan Yesus
menggenapi semua persyaratan yang diminta dalam pelaksanaan Paskah Bangsa
Israel, baik Paskah yang dirayakan setiap tahun maupun Paskah Tahun Yobel
(Tahun Pembebasan atau sabat Besar yang dirayakan setiap 50 tahun). Yesus menjadi “Anak Domba” yang menjadi korban
sekali untuk selamanya bagi umat manusia (Yohanes 1:29; Ibrani 10:10).
Kebangkitan Kristus dari kematian adalah sebagai tanda kemenangan dari maut
bagi yang percaya (1 Korintus 15:57).
Pada umumnya sesuai dengan kalender modern
dinyatakan bahwa penyaliban dan kematian Tuhan Yesus Kristus terjadi pada hari
Jumat menjelang Sabat (Sabtu), sedangkan Kebangkitan Yesus terjadi pada hari
pertama dalam Minggu itu yaitu hari Minggu (hari Sabtu Malam bagi bangsa Israel
sudah masuk hari Minggu). Hari pertama atau hari Minggu inilah yang kemudian
diperingati menjadi hari-hari pertemuan Kristen secara teratur. Itu sudah
dimulai oleh Para Rasul dan orang-orang percaya pada zaman rasul-rasul (Yohanes
20:1, 19, 26; Kisah Rasul 20:7; 1 Korintus 16:2; Wahyu 1:10). Sejak saat itu
dalam kekristenan awal tidak ada lagi hari-hari raya khusus sebagaimana dalam
kalender Bangsa Israel, karena semuanya itu hanyalah bayangan akan kedatangan
Kristus. Kembali ke penyaliban dan kematian Tuhan Yesus, sebelum Ia disalibkan
dan mati, Ia telah mengatakan bahwa, Ia akan berada di dalam perut bumi selama
“tiga hari tiga malam” (Matius 12:40). Sesuai dengan pernyataan Alkitab bahwa
hari pertama adalah hari Minggu dan bertolak dari pernyataan ayat tersebut di
atas ini maka penyaliban dan kematian Tuhan Yesus dapat dipastikan bukan pada
hari Jumat melainkan pada hari Rabu (Rabu Siang Yesus mati, sebelum jam 18.00
Ia dikubur, Kamis Paskah tahun Yobel – Hari Perhentian – Sabat Besar, Jumat
murid-murid mempersiapkan rempah-rempah, Sabtu hari Sabat rutin, Sabtu malam
sesudah Sabat Ia bangkit, Hari Minggu murid-murid mendapatkan kubur telah
kosong). Yang jelas, peristiwa penyaliban dan kematian Tuhan Yesus terjadi pada
hari perayaan Paskah. Pada waktu itu ada dua perayaan paskah yakni Perayaan
Paskah memperingati pembebasan dari perbudakan di Mesir dan Paskah Tahun Yobel
(Sabat Besar) atau Tahun Pembebasan.
Penyaliban, Kematian dan Kebangkitan Tuhan Yesus menggenapi semua yang
dituntut hukum Torat, termasuk di dalamnya perayaan Paskah. Kekristenan pada
awal perkembangannya tidak lagi mengadakan peringatan hari Paskah. Perayaan
hari Paskah, hari Pentakosta dan Kenaikan ke Sorga nanti menjadi bagian dari
upacara-upacara Gereja kemudian setelah diresmikan pada Konsili Nicea pada tahun AD 325.
Simbol-simbol dalam Perayaan Paskah: Paskah
yang diajarkan Alkitab sebagaimana telah dijelaskan di atas adalah hari raya
yang dipentahkan Tuhan untuk dikenang oleh bangsa Israel sebagai pembebasan
mereka dari perbudakan di tanah Mesir. Pada waktu itu mereka harus
berkumpul/bersekutu dalam rumah masing-masing dengan kegiatan peribadatan,
menyembelih anak domba jantan yang tidak bercacat celah sebagai korban
keselamatan penebus (darah domba dipercikan di pintu-pintu rumah, dagingnya
dimakan bersama dan tulang-belulangnya tidak boleh dipatahkan), makan roti
tidak beragi, dan makan sayur pahit dan minum anggur. Semua symbol-simbol ini
sudah digenapi melalui pengorbanan Tuhan Yesus di Kayu salib.
Perayaan Paskah Modern yang ditetapkan pada
Konsili Nicea tahun AD 325 setiap jumat minggu kedua bulan April (dalam tradisi
disebut sebagai Jumat Agung). Dalam kalender Internasional (masih berkaitan
dengan Paskah), hari kebangkitan Tuhan Yesus disebut Easter dengan menggunakan
symbol-simbol telur dan kelinci. EASTER adalah nama Dewi Musim Semi, ilah
sesembahan di Babilonia (Babel). Kebiasaan-kebiasaan dalam penyembahan Dewi
Easter ini adalah mempersembahkan Korban Kelinci sebagai simbol kebebasan sex
dan Telur sebagai simbol reinkarnasi. Telur dan Kelinci inilah yang diadopsi
dalam hari libur Paskah sebagai simbol kelahiran baru. Dalam kekristenan
mestinya hal seperti ini dibuang bukannya diadopsi.
Tuhan
Yesus telah mati dikayu salib sekali untuk selamanya. Ia menjadikan diri-Nya
sebagai korban untuk menebus, membebaskan dan menyelamatkan kita.(Bersambung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar