Oleh, Jerry H M Sumanti, STh.
Kebiasan buruk terbawa-bawa dalam kehidupan
keluarga Yakub. Yakub memberikan teladan kurang baik terhadap anak-anaknya.
Yusuf anak yang bungsu, namun ia menjadi tumpuan kasih sayang Yakub dan
akibatnya menimbulkan kecemburuan terhadap kesebelas anaknya.
Akhirnya karena iri hati Yusuf dijual kepada
orang Midian, dan kemudian dibawa ke Mesir dan akhirnya ia dibawa ke istana
Firaun dan menjadi pekerja (budak) istana. Kebencian saudara-saudara terhadap
dirinya berpuncak dari pemberian jubah yang indah oleh sang ayah, dan pada
makna cerita mimpi-mimpi Yusuf bahwa
suatu kali kelak mereka semua termasuk sang ayah akan tunduk padanya.
Tuhan melindungi Yusuf, karena sebelumnya
Tuhan telah menunjukkan maksud-Nya kepadanya melalui mimpi-mimpi Yusuf. Di
istana Firaun, ia difitnah istri Firaun sehingga ia harus meringkuk di dalam
penjara. Tetapi kemudian ia dibebaskan karena dapat mengungkapkan misteri mimpi
Firaun, tentang bencana kelaparan yang akan menimpa Mesir selama tujuh tahun
lamanya nanti. Ia kemudian diangkat oleh Firaun menjadi penguasa di Mesir dan
dipercayakan mengurus perbendaharaan/perbelanjaan istana Firaun.
Sesuai dengan makna mimipi Firaun, ia
kemudian mengatur dan mempersiapkan perbekalan, mengumpulkan gandum dari para
petani dan menyimpannya dalam lumbung-lumbung selama tujuh tahun untuk
menghadapi bencana kelaparan yang akan berlangsung tujuh tahun kemudian. Ketika
bencana datang, Mesir telah siap menghadapinya, bahkan menolong daerah-daerah
tetangga yang mengalami hal yang sama, termasuk keluarganya di tanah Kanaan.
Pada akhirnya Yakub dan anak-anaknya pergi di
Mesir dan tinggal di sana, karena Yusuf. Dengan demikian makna mimpi-mimpi
Yusuf digenapi. Di Mesir mereka kemudian berkembang menjadi sangat banyaknya.
Sampai akhirnya Yusuf pun kemudian mati, demikian pula dengan Firaun.
Setelah terjadi pergantian Firaun keadaanpun
berubah, kemudian keluarga Yakub (yang kemudian disebut bangsa Israel) mulai
mengalami kesulitan, dan selanjutnya mereka mulai diperbudak (Janji dan
peringatan Tuhan kepada Abraham mulai digenapi, bahwa mereka akan diperbudak di
Mesir – Kejadian 15:13). Untuk mencegah bangsa Israel semakin banyak, Firaun
memerintahkan untuk membunuh setiap anak lelaki yang lahir dari keturunan mereka
(Keluaran 1).
Namun rencana Tuhan tidak ada yang dapat
menghalanginya. Kemudian Musa lahir, dan atas belas kasihan ibunya ia
diselamatkan dari ancaman pembunuhan, ia dimasukkan dalam keranjang dan
dihanyutkan di sungai Nil ke arah mana tempat pemandian putri Firaun. Kemudian
ia diselamatkan putri Firaun, dibawa ke istana Firaun dan dididik dengan budaya
Mesir. Ia kemudian menjadi pewaris kerajaan. Namun darah Israelnya tidak dapat
dilenyapkan, selanjutnya ia melawan Firaun dan melarikan diri ke tanah Midian,
menjadi penggembalanya Yitro. Di padang penggembalaan ia mendapat pelatihan di
sana, ditempah sebagai persiapan memenuhi panggilan Tuhan baginya untuk
membebaskan bangsa Israel dari perbudakan (Keluaran 3 dst).
Bangsa Israel diperbudak di Mesir selama 400
tahun lamanya, sesuai dengan peringatan yang telah diberikan kepada Abraham
jauh sebelumnya, dan sesudah itu Tuhan mengutus Musa untuk memimpin bangsa
Israel sebagai bangsa pilihan Allah keluar dari Tanah Mesir menuju Tanah
Perjanjian dengan membawa banyak harta benda. Halangan dan rintangan harus
dilalui Musa menghadap Firaun untuk membebaskan bangsa Israel. Berbagai tanda
mujizat dinyatakan Tuhan melalui Musa di hadapan Firaun tetapi Firaun berkeras
hati membebaskan bangsa Israel keluar dari Mesir, bahkan penindasan semakin
diperhebat. Tetapi Tuhan kemudian memperingatkan Firaun dengan Sepuluh tulah
(bencana), tulah kesepuluh adalah kematian anak-anak sulung di Mesir, baik
hewan maupun manusia, termasuk anaknya Firaun harus mati. kemudian memaksa ia
menyuruh bangsa Israel keluar dari Mesir. Kematian anak-anak Sulung Mesir
adalah keselamatan bagi bangsa Israel. Tuhan melindungi anak-anak Sulung Israel
dengan darah anak domba dan sebagai tanda pembebasan bangsa Israel keluar dari
Mesir. Peristiwa ini kemudian dikenal dan dirayakan oleh bangsa Israel sebagai
Hari Raya Paskah. Bangsa Israel berangkat menuju tanah perjanjian di bawah
pimpinan Musa menyeberang laut Merah karena kuasa Tuhan, tetapi ketika sedang
dalam perjalanan, Firaun beubah hati sehinga mencoba menghalangi keberangkatan
bangsa Israel. Akhirnya pasukan Firaun mati di laut Merah. Tuhan melindungi dan
menyelamatkan bangsa Israel sampai ke seberang laut.
Pelajaran
yang dapat kita petik dari kehidupan Yusuf dan bangsa Israel ini adalah bahwa,
1. Janji Tuhan adalah janji yang pasti
dipenuhi/digenapi sesuai dengan
rencana dan kehendak-Nya.
2. Tak ada sesuatupun yang dapat
merintanginya rencana Tuhan,
semuanya akan terwujud sesuatu dengan rencana dan kehendak-Nya.
3. Yusuf walaupun menghadapi tantangan dan
rintangan, tetapi
kehidupannya untuk menjadi berkat bagi banyak orang telah ada dalam
rencana Tuhan. Ia menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan banyak
orang dari bencana kelaparan, dan menolong saudara-saudanya.
4. Yusuf tidak menaruh dendam terhadap
siapapun walaupun kehidupan-
nya
dilecehkan, tetapi sebaliknya sesuai dengan rencana dan kehendak
Tuhan ia menolong kelangsungan kehidupan saudara-saudaranya.
5. Musa dipersiapkan Tuhan untuk membebaskan
bangsa Israel dari
perbudakan, dipersiapkan sejak masih dalam kandungan sehingga ia
terluput dari pembantaian anak-anak lelaki sulung.
6. Tuhan melindungi umat-Nya dari segala
macam tantangan, rintangan
dan
bencana, dan menolong, mencukupi kebutuhan kehidupan umat-
Nya.
7.
Tuhan memberkati dan memberikan kemenangan bagi orang-orang yang
mau berlindung dan bergantung kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar