Oleh, Jerry H. M. Sumanti, STh.
Tuhanlah yang memimpin bangsa Israel keluar dari tanah
Mesir, membebaskan mereka dari perbudakan. Pembebasan ini sesuai dengan janji
Tuhan kepada Abraham, digenapi sesuai dengan waktu yang Tuhan berikan yakni
setelah 400 tahun. Tuhan memimpin mereka keluar untuk dibawa ke tanah
perjanjian, tanah yang telah diberikan kepada Abraham. Tuhan memanggil Musa
untuk menjadi pemimpin dalam perjalanan. Tuhan menguakkan Laut Merah sehingga
bangsa Israel dapat berjalan dengan selamat sampai ke seberang. Tuhan
melindungi mereka dengan Tiang awan di waktu siang dan Tiang Api di waktu
malam. Tidak ada yang dapat menghalangi perjalanan bangsa Israel keluar dari
Mesir, karena Tuhanlah yang menyertai perjalanan mereka. Firaun mencoba
mengerahkan pasukan kereta dan berkuda untuk menggiring bangsa Israel kembali
ke Mesir, tetapi pada akhirnya semua pasukkan Firaun mati tenggelam diterjang
gelombang Laut Merah yang airnya kembali bersatu, karena mujizat dari Tuhan.
Sebagai ucapan syukur akan pembebasan mereka, Musa dan
Miryam memimpin bangsa Israel menyanyi, memuji Tuhan akan keselamat yang telah
mereka alami. Selamat sampai ke seberang Laut Merah, terlepas dari perbudakan
di Mesir. Mereka bergembira dan bersukacita. Tetapi kegembiraan mereka rupanya
hanyalah bersifat sementara, karena mereka masih akan menempuh perjalanan yang
panjang menuju ke tanah perjanjian. Tantangan dan rintangan baru mulai mereka
alami dan mulai bersungut-sungut atas tantangan dan rintangan tersebut. Di Mara
mereka kehausan, namun air yang ada pahit sehingga tak dapat diminum. Musa menjadi pelampiasan sungut-sungut
mereka. Musa menyampaikan kepada Tuhan dan Tuhan selalu memberikan pertolongan.
Dengan sepotong kayu, Tuhan mengubah air pahit menjadi manis. Tuhan menguji
ketaatan bangsa Israel. Tuhan selalu menolong dan melepaskan mereka dari
kesulitan. Ketika di padang gurun mereka kelaparan, Tuhan menolong mereka,
Tuhan memberikan Manna, Roti dari Sorga dan Daging Burung Puyuh, di Masa dan
Meriba bangsa Israel bersungut meminta air, Tuhan memberikan air yang mereka
butuhkan.
Sepanjang perjalanan bangsa Israel terus bersungut,
Tuhan menghukum mereka, tetapi Tuhan juga selalu memberikan pertolongan, Tuhan
mendengar sungut-sungut mereka dan Tuhan memenuhi apa yang mereka butuhkan.
Sepanjang perjalanan Tuhan menguji mereka. Tuhan mau supaya mereka setia dan
mensyukuri akan pimpinan Tuhan dalam perjalanan menuju tanah yang
dijanjikan-Nya. Tuhan berjanji dan Tuhan pasti menggenapinya, karena Tuhan
tidak pernah ingkar janji. Janji-Nya pasti digenapi sesuai dengan waktu Tuhan.
Bangsa Israel tidak setia dan tidak mengsyukuri pertolongan Tuhan. Karena
ketidak setiaan, sehingga mereka harus menempuh perjalanan panjang menuju tanah
perjanjian. Belajar dari ketidak setiaan bangsa Israel, sebagai orang percaya
marilah kita belajar setia karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang
setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar