PELAJARAN BAGI KEHIDUPAN PERCAYA
DARI KEGAGALAN ISHAK DAN RIBKAH
Oleh, Pdt. Jerry HM Sumanti, STh.
Rasul Paulus menulis dalam Roma 15:4 bahwa segala sesuatu yang ditulis
dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh
berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Berdasarkan pernyataan Paulus ini maka termasuk di dalamnya adalah apa dan
bagaimana yang telah terjadi dalam kehidupan Ishak menjadi bagian pelajaran
dalam kehidupan percaya kita sekarang ini. Ada yang patut dicontoh untuk kita
lakukan sekarang ini, dan yang lain menjadi peringatan untuk tidak dilakukan,
1. Ishak adalah ahli waris, anak
penerus perjanjian. Dalam Ibrani 11:4, ia disebut sebagai salah satu dari deretan tokoh-tokoh orang yang beriman. Beriman artinya orang yang benar-benar
percaya kepada Allah yang benar, Allah yang menciptakan langit dan bumi ini.
Allah yang disembah oleh Abraham, ayahnya. Allah yang kemudian datang ke dalam
dunia ini dalam rupa manusia, di dalam Tuhan Yesus sebagai penggenapan janji
(Ibrani 1:1-4). Allah yang dilukiskan sebagai anak domba, korban pengganti
Ishak (Kejadian 22), digenapi di dalam diri Tuhan Yesus sebagai Anak Domba
Allah yang mengangkut dosa dunia (Yohanes 1:29; Ibrani 10:10). Belajar dari
Ishak ini, Allah manakah yang saudara imani? Ingatlah bahwa hanya ada satu
korban pengganti, Dialah Tuhan Yesus (Yohanes 14:6 – Yesus satu-satunya Jalan
ke Surga; Kisah Rasul 4:12 – Yesus satu-satunya Juruselamat; 1 Timotius 2:5 –
Yesus satu-atunya Pengantara).
2. Sebagai seorang percaya, setia
dan patuhlah kepada Tuhan, setia dalam menanti janji-janji Tuhan. Janji Tuhan
adalah pasti.
3. Sebagai orang percaya, yakin
bahwa Tuhan menyertai dan melindungi kehidupan percaya di manapun kita berada
dan dalam keadaan apapun.
4. Sebagai orang percaya, hidup
adil, benar dan saling mengasihi.
5. Sebagai keluarga orang percaya,
hidup dalam kerukunan kehidupan keluarga, dengan tidak membeda-bedakan kasih.
6. Dalam pergumulan hidup,
nantikanlah jawaban Tuhan karena pastilah jawaban Tuhanlah yang terbaik dari
semuanya, dan jangan mendahului rencana-Nya.
7. Damai sejahtera Tuhan menyertai
kehidupan percaya yang patuh dan setia kepada-Nya.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar