Jerry H. M. Sumanti
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. (1 Timotius 4:16).
Dalam pelajaran yang lalu kita sudah mempelajari mengenai penting dan tujuan kita belajar Alkitab secara tepat dan benar, ringkasnya yakni sebagaiberikut,
1) Supaya kesaksian hidup Kristen kita nampak dan benar. Kehidupan kerohanian kita bertumbuh dengan baik/normal,
2) Supaya ajaran kita benar. Kita dapat menempatkan Firman Allah secara tepat dan benar dalam kehidupan percaya kita,
3) Supaya kita dapat menyampaikan berita keselamat kepada orang lain sehingga yang belum selamat diselamatkan, dan mengajarkan kepada orang lain prihal ajaran yang benar.
Bacalah dan renungkan kembali 1 Timotius 4:16 yang menjadi landasan pembelajaran kita pada seri pembelajaran yang lalu, kemudian aplikasikan ke dalam kehidupan secara pribadi apakah hal itu sudah atau sedang diterapkan. Ingatlah bahwa itu adalah perintah Tuhan untuk kita laksanakan dalam kehidupan kita. Alkitab mengajarkan kepada kita supaya apa yang kita lakukan dalam kehidupan percaya kita, kita melakukan semuanya itu untuk Tuhan Yesus (Kolose 3:17) dan menjadi berkat bagi orang lain ( 1 Timotius 4:11-13). Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan percaya kita akan dipertanggungjawabkan kemudian (Pengkhotbah 12:14; 2 Korintus 5:10).
Perhatikan kembali kutipan ayat-ayat Alkitab berikut ini yang menganjurkan kita untuk belajar, yakni:
“Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15).
“Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau (1 Timotius 4:16)”
Berkaitan dengan kedua yata Alkitab tersebut maka dalam lembar pembelajaran ini kita membahas mengenai Bagaimana mengetahui/ belajar Alkitab secara tepat dan benar, Perhatikan kembali kalimat terakhir dari 2 Timotius 2:15, yakni “yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” Kalimat ini dalam salah satu terjemahan bahasa Inggeris (KJV) adalah Rightly Deviding The Word Of Truth diterjemahkan secara bebas sebagai Membagi Firman Kebenaran itu dengan tepat.
Membagi di sini, bukan berarti bahwa kitalah yang membagi-bagi Alkitab itu. Sama sekali, kita tidak mempunyai hak untuk membagi-bagi Alkitabitu, melainkan Allah sendirilah yang telah memberikan Alkitab itu kepada kita sesuai dengan pengaturan/pembagian dari Allah sendiri. Allah sendirilah yang telah membagi Alkitab itu secara tepat dan benar dan kita menjalankan/memberitakan dengan berterus terang akan perkataan kebenaran itu dengan tepat.
Jadi untuk mengetahui Alkitab secara tepat dan benar maka kita mesti mempelajarinya. Kita belajar agar berkenan kepada Allah dan menjadi pekerja yang tidak perlu malu yang dapat mempertanggung jawabkan secara tepat dan benar apa yang kita percayai.
Alkitab adalah Firman Tuhan dan merupakan otoritas mutlak san satu-satunya bagi kehidupan percaya. Alkitab adalah berisi peraturan-peraturan Allah untuk dilaksanakan dengan sebenarnya dalam kehidupan percaya kita sebagai anggota keluarga Allah, agar kehidupan percaya kita berada dalam keteraturan sebab Allah menghendaki adanya kesopanan dan keteraturan (1 Korintus 14:40). Jadi Allah mengatur rumah tangga-Nya sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Bagaimana Allah mengatur rumahtangga-Nya, semuanya sudah tersistem dalam Alkitab. Oleh sebab itu Alkitab mesti dipelajari dan dilaksanakan dengan tepat dan benar.
Pengaturan atau tugas penyelenggaraan Rumahtangga Allah diterjemahkan dari kata Yunani “Oikonomia”. Kata ini adalah gabungan dua kata “Oikos” yang artinya Rumah, dan “Nomos” atau “Nemo” yang artinya Ketentuan atau aturan. Jadi Oikonomia artinya Ketentuan atau aturan rumah. Karena kata ini dikaitkan dengan rumahtangga Allah maka kata ini berarti Ketentuan atau pengaturan rumahtangga Allah. Dalam Alkitab kita bahasa Indonesia (LAI), diterjemahkan “Urusan” (Lukas 16:2), “Jabatan” (Lukas 16:3,4), “Tugas Penyelenggaraan” (1 Korintus 9:17, Efesus 3:9), dan “tugas” (Kolose 1:25). Jadi Allah mengatur rumahtangga-Nya, dan Alkitab adalah Firman Allah diberikan kepada manusia supaya manusia mengerti apa kehendak-Nya pada setiap waktu, situasi, dan setiap orang atau kumpulan orang.
Untuk mengerti dan mengetahui kehendak Allah, maka kita harus mempelajari Alkitab. Melalui Alkitab kita akan mengetahui bagaimana Allah mengatur pembagian ketentuan-ketentuan-Nya sesuai dengan waktu, situasi dan orang yang secara langsung bersangkutan dengan aturan atau perintah tertentu.
Belajar Alkitab dengan tepat dan benar akan melepaskan dan menolong kita dari:
1) Anggapan bahwa ayat-ayat Alkitab saling bertentangan
2) Kebingungan akibat dari perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam bagian-bagian Alkitab
3) Kesalahan penerapan perintah-perintah yang sebenarnya tidak ditujukan kepada kita sekarang
4) Ketakutan karena kegagalan mentaati Firman Tuhan yang mamang bukan untuk kita laksanakan sekarang
5) Mengetahui di mana tempat kita dalam sejarah kemanusiaan
6) Menerapkan Firman Allah secara tepat dan benar
7) Mengetahui kehendak Allah bagi kita sekarang ini
8) Melayani Tuhan sebagaimana yang dituntut-Nya.
Dasar dari semuanya itu adalah karena Allah yang kita sembah adalah Allah yang menghendaki adanya kesopanan dan keteraturan (Perhatikan kembali 1 Korintus 14:40).
Dalam pembelajaran yang lalu kita sudah mempelajari pembagian Alkitab sesuai dengan urutan nama kitab dalam Alkitab, dan telah dilampirkan pula Bagan Panorama Alkitab. Bagan mana dibuat oleh penulis untuk menggambarkan secara ringkas isi Alkitab secara keseluruhan dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, yakni tentang rencana dan program Allah bagi kehidupan manusia dari zaman ke zaman sampai pada kekekalan. Menunjuk pada Bagan tersebut, kita akan membahas pembagian Alkitab berdasarkan pokok-pokok berikut ini secara berkesinambungan dalam pertemuan-pertemuan berikut, yakni:
A. Allah sebagai Pencipta
B. Proses Penciptaan
C. Pembagian/Pengaturan Rumahtangga Allah (yang selanjutnya kita sebut Dispensasi)
- Dispensasi Kesucian
- Dispensasi Keinsafan
- Dispensasi Pemerintahan Manusiawi
- Dispensasi Perjanjian
- Dispensasi Hukum Torat
- Dispensasi Anugerah
- Tribulasi (Masa Sengsara)
- Dispensasi Millenium (Kerajaan)
D. Surga/Kerajaan Allah
E. Harmagedon
F. Gog dan Magog
G. Alam maut (Seol/Hades)
H. Kebangkitan Orang mati
I. Lautan Api
J. Pembaharuan Alam Ciptaan
- Pemusnahan Total
- Langit dan bumi baru.
Mari kita belajar terus dengan perpedoman pada Firman Tuhan, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Amsal 1:7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar