SURAT
RASUL PAULUS KEPADA JEMAAT DI FILIPI
PEMBAHASAN
KHUSUS
FILIPI 2:1-11
“Hidup dalam Kesetaraan dengan Kristus yang tidak
mementingkan diri sendiri (2:1-4) dan menjadikan Kristus sebagai Teladan
(2:5-8) serta hidup menjadi kemuliaan bagi Allah (2:9-11).”
Oleh, Jerry H M Sumanti.
Latar Belakang:
Kota Filipi adalah sebuah kota koloni Romawi yang sebagian besar penduduknya adalah pendatang dari Italia yang tetap setia kepada kekaisaran Romawi. Filipi adalah sebuah kota di Makedonia Timur, Yunani. Kota Filipi dahulunya bernama Krenides, dari bahasa Yunani “Krene” yang artinya adalah “Mata air.”
Penulis dan Tahun Penulisan:
Paulus adalah penulis Surat ini (Filipi 1:2). Ia menulis dari dalam penjara, boleh jadi di Roma, dan bila demikian surat ini ditulis antara tahun 61 dan 63 M. Beberapa orang beranggapan bahwa surat ini ditulis dari Efesus, berarti 10 tahun lebih awal dari anggapan pertama (51 dan 53 M).
Pada dasarnya surat ini merupakan surat'ucapan terima kasih' yang dikirim melalui Epafroditus untuk jemaat di Filipi atas pemberian yang telah mereka kirimkan. Surat ini datang dari Paulus dan kawannya, Timotius.
Alamat Surat:
Surat Filipi sesuai dengan namanya jelas ditujukan kepada Jemaat di Filipi. Jemaat Filipi adalah jemaat yang didirikan oleh Rasul Paulus bersama dengan kawan-kawan sekerjanya (Silas, Timotius dan Lukas).
Paulus dan kawan-kawannya dipakai Tuhan sebagai pendiri jemaat ini. Di sana ia bertemu dengan kelompok wanita yang sedang berbakti di tepi sebuah sungai dan salah satu dari mereka, bernama Lidia, menyambut Injil (Kisah 16:14).
Karena pemberitaan Injil kemudian Paulus dan Silas difitnah, dianiaya dan dijebloskan ke dalam penjara. Pada tengah malam, sementara mereka berdoa dan memuji Allah, terjadilah gempa bumi dahsyat yang menggoncangkan seluruh gedung penjara. Pengawal penjara yang menyadari bahkan menyangka bahwa para narapidana telah melarikan diri, hampir saja bunuh diri.
Paulus menghalangi niatnya dan orang itu menangis memohon pertolongan sambil berkata "Tuan-tuan apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" (Kisah 16:30). Setelah mengetahui jalan keselamatan, bukan hanya pengawal penjara itu saja, tetapi seluruh keluarganya turut menjadi percaya.
Pembahasan Surat Filipi:
Kita tidak akan membahas seluruh Surat Filipi dalam pertemuan saat ini. Pertemuan saat ini kita hanya akan membahas bersama Surat FILIPI 2:1-11.
Dalam Filipi pasal 2:1-11 ini Rasul Paulus menekankan kepada jemaat di Filipi sebagai orang percaya tentang: “Hidup dalam Kesetaraan dengan Kristus yang tidak mementingkan diri sendiri (2:1-4) dan menjadikan Kristus sebagai Teladan (2:5-8) serta hidup menjadi kemuliaan bagi Allah (2:9-11).”
I.
Persatuan Melalui Kerendahan Hati (2:1-4)
1. Hidup berpusat pada Kristus (Ayat 1)
a. Dalam Kristus ada Nasehat
Istilah ini dapat diterjemahkan dalam beberapa cara: "dorongan," "daya tarik," "kenyamanan", "pengobaran semangat" atau "nasihat." Frasa ini mirip dengan diskusi Paulus tentang sikap yang membawa dan memelihara kesatuan dalam Ef 4:2-3.
b. "Dalam Kristus" adalah cara Paulus yang paling umum untuk mengidentifikasi orang-orang percaya. Untuk hidup, hidup sejati, hidup berkelimpahan, orang percaya harus tetap dalam persatuan yang penting dengan Kristus oleh iman (lih. Yoh 15).
c. Dalam Kristus ada penghiburan kasih. Kasih telah selalu menjadi akar dan buah bagi kehidupan orang percaya (lih. Yoh 13:34-35; 15:12,17; I Kor 13; Gal 5:22; I Yoh 3:11, 27; 4:7-21). Yesus hidup dalamnya, mengajarkannya dan memerintahkannya untuk para pengikut-Nya melakukannya.
d. Dalam Kristus ada persekutuan Roh. Ini adalah istilah Yunani koinōnia, yang berarti "partisipasi bersama dengan" (lih. II Kor 13:14). Istilah “persekutuan” (koinōnia) berarti
1) hubunan dekat dengan seseorang
a) dengan Anak (lih. I Yoh 1:6; I Kor 1:9)
b) dengan Roh (lih. II Kor 13:13; Flp 2:1)
c) dengan Bapa dan Anak (lih. I Yoh 1:3)
d) dengan saudara/saudari seperjanjian yang lain (lih. I Yoh 1:3,7; Kis 2:42;
Gal 2:9; Fil 17)
2) hubungan dekat dengan sesuatu atau kelompok-kelompoK.
a) dengan Injil (lih. Flp 1:5; Fil 6)
b) dengan darah Kristus (lih. I Kor 10:16)
c) tidak dengan kegelapan (lih. II Kor 6:14)
d) dengan penderitaan (lih. Fil 3:10; 4:14; I Pet 4:13)
3) anugerah atau sumbangan yang dilakukan secara berkemurahan (lih. Rom 12:13; 15:26; II Kor 8:4; 9:13; Fil 4:15; Ibr 13:16)
4) Anugerah pemberian Allah melalui Kristus, yang memulihkan persekutuan umat manusia dengan-Nya dan saudara-saudarinya
e. Dalam Kristus ada kasih mesra dan belas kasihan.
1) “Ada kasih mesra" Ini secara harfiah adalah "perut," yang juga digunakan dalam 1:8. Orang dahulu percaya bahwa organ dalam bagian bawah (perut) adalah pusat emosi. Kedua istilah ini juga digunakan dalam Kol 3:12.
2) "Belas kasihan" Paulus menggunakan istilah ini empat kali: (1) untuk menggambarkan karakter Allah (lih.Rom 12:1; II Kor 1:3) dan (2) untuk menggambarkan bagaimana orang percaya harus memperlakukan satu sama lain (lih. 2:11; Kol 3:12). Tuhan ingin untuk menghasilkan karakter (gambar)-Nya pada anak-anak-Nya. Pemulihan gambar Allah yang hilang di saat Kejatuhan adalah tujuan kedatangan Yesus.
2. Hidup dengan sukacita sempurna di dalam Kristus (Ayat 2)
a. Sehati sepikir.
b. Satu kasih.
c. Satu jiwa.
d. Satu tujuan.
Dalam bagian ini Rasul Paulus menghendaki agar jemaat Filipi dapat tentang mempertahankan kesatuan dalam persekutuan Kristen (lih. Rom 14:1-15:13; I Kor 8:1-13; 10:23-33).
Keinginan
Paulus ini sangat penting, tidak hanya untuk jemaat Filipi pada waktu itu,
tetapi juga untuk kita saat ini yakni:
1) mempertahankan kasih yang sama.
2) bersatu dalam satu juwa dan berfokus pada satu tujuan.
3) menganggap orang lain lebih penting
daripada diri sendiri.
4) peduli pada kepentingan orang lain.
Waspadalah terhadap agama individualistik. Kekristenan adalah pengalaman kekeluargaan (kebersamaan).
3. Hidup mengutamakan Kristus (Ayat 3-4)
a. Tidak mencari kepentingan sendiri puji-pujian yang sia-sia (memuji diri sendiri) Ini mungkin menggambarkan situasi dalam gereja Filipi yang disebabkan oleh guru-guru palsu atau oleh penganiayaan (lih. 1:15,17; Gal 5:26).
b. Dengan rendah hati menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri
" Kerendahan hati bukanlah
kebajikan yang dicari di dunia Yunani-Romawi, tetapi Kristus membuat sebuah
aspek unik dari kehidupan-Nya sendiri dan meminta para pengikut-Nya untuk meniru
dalam kehidupan Kristen mereka (lih. ay 8; Mat 11:29; I Pet 5:5,6). Ini adalah
kebalikan secara kontekstual dari "keegoisan dan kesombongan yang
kosong." Dan "yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari
pada dirinya sendiri" Ini berlawanan dengan semua kecenderungan
alamiah, kemanusiaan kita, tetapi merupakan kehendak Allah (lih. Rom 12:10; I
Kor 10:24, 33; Gal 6:2; Ef 5:2).
c. Tidak hanya memperhatikan kepentingannya sendiri. " Ini biasanya berarti menghentikan suatu tindakan dalam proses. Itu berarti "melihat dengan penuh perhatian pada sesuatu" (lih. II Kor 4:18). Istilah "kepentingan" dapat merujuk pada (1) benda-benda; (2) karunia rohani, atau (3) urusan-urusan. Kunci sebenarnya di sini adalah kata "hanya." Ini bukan berarti bahwa orang percaya tidak boleh merasa tertarik pada urusan mereka sendiri (lih. I Tim 5:8), tetapi mereka jangan membuat hal-hal tersebut menjadi prioritas sehingga mengesampingkan orang lain, terutama orang percaya lainnya. Keseimbangan ini terlihat dalam Gal 6:1-2. Orang-orang percaya harus mengawasi dengan tajam diri mereka sendiri sehingga mereka dapat mengawasi orang lain. Hal ini menegaskan hubungan horizontal (manusia ke manusia) yang disebabkan oleh hubungan vertikal (manusia dengan Sang Pencipta). Hal ini juga menekankan perlunya dan sukacita dari komunitas Kristen. Kekristenan adalah kebersamaan!
d. Tetapi juga memperhatikan kepentingan orang lain
II. Kristus yang merendahkan diri-Nya (2:5-8)
Menaruh pikiran dan perasaan dalam Kristus Yesus (Ayat 5). Orang-orang percaya diperintahkan untuk terus berpikir (phroneō) seperti Kristus. Sasaran dari keKristenan adalah keserupaan dengan Kristus dalam pikiran dan perbuatan (lih. Kol 3:16). Orang percaya dinasihati untuk mengikuti teladan Kristus dalam dua cara:
(1) Ia meninggalkan, kemuliaan ilahi pra-ada-Nya untuk menjadi manusia, bukan untuk diri-Nya sendiri, tetapi untuk orang lain dan
(2) Ia rela mati, bukan karena dosa-Nya sendiri, tetapi karena dosa orang lain.
Pengikut Kristus harus meniru sifat memberi diri, perendahan hati ini (lih. I Yoh 3:16). Kita adalah penjaga dari saudara-saudara kita karena saudara kita ada di dalam gambar dan rupa Allah!
Merendahkan diri dan taat sampai mati di kayu salib (Ayat 8) Yesus mengikuti rencana kekal penebusan Bapa (lih. Luk 22:22, Kis 2:23; 3:18; 4:28) bahkan sampai penyiksaan fisik dan kematian. Salib adalah batu sandungan bagi orang Yahudi (lih. I Kor 1:23). Mereka tidak mengharapkan Mesias yang menderita, tetapi Mesias yang menaklukkan. Juga karena Ul 21:23, yang menyiratkan bahwa jika seseorang diekspos kepada publik setelah kematian, itu adalah tanda kutukan oleh Allah. Orang-orang Yahudi tidak bisa memahami bagaimana Mesias mereka bisa dikutuk oleh Allah, tapi inilah kebenaran yang tepat dari Gal 3:13, bahwa Ia menjadi kutuk karena kita. Konsep Mesias yang menderita (lih. Kej 3:15; Maz 22) menjijikkan bagi mereka. Orang-orang Yahudi tidak bisa memahami bagaimana Mesias mereka bisa dikutuk oleh Allah, tapi inilah kebenaran yang tepat dari Gal 3:13, bahwa Ia menjadi kutuk karena kita. Konsep Mesias yang menderita (lih. Kej 3:15; Maz 22) menjijikkan bagi mereka. Namun ini adalah cara bagaimana YHWH berurusan dengan masalah dosa manusia, penebusan perwakilan, penggantian Kristus (lih. Yes 52:13-53:12; Mar 10:45, Yoh 1:29; I Pet 1:19). Salib adalah kebenaran inti dari PB di mana kasih dan keadilan Allah bertemu dan digabungkan.
III. Kristus yang ditinggikan (2:9-11).
Ia dikaruniakan nama di atas segala nama. Nama khusus yang ditinggikan ini adalah "Tuhan" (lih. ay 11). Istilah "TUHAN" adalah singgungan bagi nama perjanjian PL untuk Allah, YHWH (lih. Kel 3:14; 6:3), yang orang-orang Yahudi takut untuk mengucapkannya jangan sampai mereka melanggar salah satu dari Sepuluh Perintah Allah (lih. Kel 20:7; Ul 5:11). Oleh karena itu, mereka menggantikannya dengan nama Adon, yang berarti Tuhan, pemilik, suami. Yesus, yang datang dalam rupa seorang hamba, dikembalikan ke ketuhanan kosmik Nya (lih. Yoh 17:5; Kol 1:15-20). "Yesus adalah Tuhan" adalah pengakuan iman pribadi Gereja awal kepada masyarakat (lih. Rom 10:9; I Kor 8:6; 12:3). Yesus dari Nazaret diberi gelar tertinggi dari Ketuhanan (lih. Ef 1:21 dan Ibr 1:4).
Kepada-Nya segala yang hidup akan bertekuk lutut. Suatu saat nanti semua orang akan mengakui Yesus sebagai Tuhan.
a. Sebagian orang akan percaya, menerima-Nya menjadi Juruselamat dan Tuhan secara pribadi.
b. Dan pada akhirnya semua orang akan mengakui-Nya sebagai Tuhan yang Mahakuasa pada Hari Tuhan dan dihakimi oleh-Nya (lih. Mat 25:31-48; Wah 20:11-15).
IV. Kerinduan Paulus bagi Jemaat Filipi dan bagi semua orang percaya saat ini
1. 1. Untuk hidup mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri.
2. Untuk hidup dalam kesatuan (Sehati sepikir, Satu kasih, Satu jiwa, Satu tujuan).
3. Untuk hidup berbeda dari orang yang tidak percaya yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak egoisme dan individualisme
4. Untuk saling menasehati, menghibur, bersekutu dalam Roh dan mengobarkan kasih mesra dan belas kasihan.
5. Untuk tetap bersukacita senantiasa di dalam Tuhan Yesus walaupun dalam keadaan kesulitan dan kesusahan.
6. 6. Pada akhirnya semuanya dan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan.